Jumat, 09 Juli 2010

askeb cystitis

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Konsep Dasar Teori Kehamilan
2.1.1 Definisi
Kehamilan adalah pertumbuhan dan pekembangan janin intra uterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 1998: 43).
Kehamilan adalah masa dimulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin dengan lama kehamilan 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari). (Sarwono Prawirohardjo: 2000).
2.1.2 Proses Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan terdiri dari :
- Ovulasi pelepasan ovum
- Terjadi migrasi spermatozoa dan ovum
- Terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot
- Terjadi nidasi pada uterus
- Pembentukan plasenta
- Tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
2.1.3 Tanda dan Gejala Kehamilan
1) Tanda-tanda Dugaan Hamil
a. Amenorhe
b. Mual dan muntah
c. Ngidam
d. Sirikop dan pingsan
e. Payudara tegang
f. Miksi
g. Konstipasi/obstipasi
h. Epulis
i. Pigmentasi kulit oleh pengaruh kortikosteroid plasenta dijumpai dimuka (cloasma gravidarum, areola mammae, leher dan dinding perut/linea nigra).
2) Tanda-tanda Mungkin Hamil
a. Rahim membesar sesuai dengan tuanya kehamilan
b. Dijumpai tanda-tanda :
- Hegar : Melunaknya uterus bagian bawah
- Piscasek : Uterus membesar ke salah satu arah
- Chadwicks : Vulva berwarna merah kebiruan.
- Braxton hicks
- Teraba ballottement
c. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
3) Tanda Pasti Hamil
a. Gerakan janin dalam rahim yang dapat dilihat, dirasa/diraba bagian-bagian janin.
b. Denyut jantung janin.
Dapat dicatat dan didengar alat Doppler
c. Foto pda hasil US ampak bagia janin.
4) Perkembangan janin di dalam trimester III
- Pada minggu ke-28
1) Panjang janin 35 cm
2) Beratnya  1000 gram
3) Kulit warna merah ditutupi verniks kaseosa
4) Janin dapat bernafas, menelan dan mengatur suhu, surfaktan terbentuk di dalam paru-paru, lanugo, berkurang.
5) Kalau menangis mengeluarkan suara yang lemah.
- Pada minggu ke-32
1) Panjang janin 40-32 cm
2) Beratnya  1800 gram
3) Simpanan lemak berkembang dibawah kulit, lanugo mulai berkuarng tetapi masih tertutup vernik kaseosa, bila lahir kelihatan seperti orangtua kecil atau little old man.
- Pada minggu ke-36
1) Panjang badan 46 cm
2) Beratnya  2500 gram
3) Kulit merah muda, tubuh bulat, lanugo menghilang diseluruh tubuhnya biasanya gemuk.
4) Tulang tengkorak masih belum sempurna, muka berseri tidak keriput, jaringan lemak terus bertambah.
5) Jika bayi pada waktu ini mempunyai kesempatan hidup yang baik dengan perawatan yang tepat.
- Pada minggu ke-40
1) Panjang badan 50-53 cm
2) Beratnya  3000 gram
3) Bayi cukup bulan
4) Kulit licin, fetus gemuk, dan merah, sedikit lanugo dan sedikit verniks kaseosa.
5) Rambut kepala tumbuh dengan baik
6) Pada laki-laki testis sudah turun ke skrotum
7) Kuku-kuku tumbuh dengan baik
8) Pada bagian wanita labia mayora menutupi labia minora
Hubungan tua kehamilan (bulan, besar, uterus, dan tinggi fundus).
Akhir Bulan Besar Uterus Tinggi Fundus Uterus
1 Lebih besar dari biasa Belum teraba (palpasi)
2 Telur bebek Dibelakang simpisis
3 Telur angsa 1-2 jari di atas simpisis
4 Kepala bayi Pertengahan simpisis pusat
5 Kepala dewasa 2-3 jari dibawah pusat
6 Kepala dewasa Setinggi pusat
7 Kepala dewasa 2-3 jari batas pusat
8 Kepala dewasa Pertengan pusat px
9 Kepala dewasa 3 jari bawah px
10 Kepala dewasa Sama dengan kehamilan 8 bulan namun melebar kesamping

2.1.4 Nasehat-nasehat untuk ibu hamil
1. Makanan (Diet) Ibu Hamil
Makanan yang diperlukan antara lain untuk pertumbuhan janin, plasenta uterus, buah dada dan kenaikan metabolisme. Anak aterm memerlukan : 400 gr protein, 220 gr lemak, 80 gr karbohidrat dan 40 mineral. Uterus dan plasenta membutuhkan masing-masing 500 dan 55 gr protein. Kebutuhan total protein 950 gr kalsium 30 gr, Fe 0,8 gr, dan asam folik 300 mg perhari.
2. Merokok
Bayi dari ibu-ibu perokok kan lebih kecil
3. Obat-obatan
Hindari pemakaian obat-obatan selama kehamilan terutama dalam trimester I, harus dipertimbangkan pemakaian obat-obatan tertentu mana yang lebih besar manfaatnya dibandingkan bahayanya terhadap janin.
4. Lingkungan
Menyelidiki lebih dini bahaya polusi udara, air, makanan terhadap anak.
5. Gerak Badan/Exercise/Senam Hamil
Latihan gerak/senam hamil bukan merupakan keharusan, namun dengan melakukan senam hamil akan memberi banyak manfaat dalam membantu kelancaran proses persalinan antara lain dapat melatih pernafasan dan relaksasi otot-otot panggul dan perut serta melatih cara mengejan yang benar. Kesiapan ini merupakan bekal penting bagi calon ibu saat persalinan.
6. Bepergian
- Jangan terlalu lama dan melelahkan
- Duduk terlalu lama menyebabkan tromboflebitis dan kaki bengkak.
7. Pakaran
- Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut.
- Pakailah kutang yang menyokong payudara.
- Memakai sepatu dengan tumit tidak terlalu tinggi.
- Pakaian dalam selalu bersih.
8. Istirahat dan Rekreasi
9. Mandi
Kebersihan hygiene terutama kebersihan kulit, karena fungsi ekskresi dan keringan bertambah.
10. Coitus
Coitus tidak dihalangi kecuali bila ada sejarah :
- Sering abortus/prematur
- Perdarahan pervaginam
- Pada minggu terakhir kehamilan, coitus harus hati-hati.
- Bila ketuban sudah pecah, coitus dilarang
- Diketahui orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus partus prematur.
11. Kesehatan Jiwa
Menanamkan rasa kepercayaan pada ibu hamil dan menerangkan apa yang harus diketahuinya.
12. Perawatan Payudara
Kutang yang dipakai harus sesuai dengan pembesaran buah dada yang sifatnya adalah menyokong buah dada dari bawah suspension, bukan menekan dari depan, dua bulan terakhir dilakukan massage kolostrum dikeluarkan untuk mencegah penyumbatan untuk mencegah puting susu kering dan mudah pecah, maka puting susu dan areola payudara dirawat baik-baik dengan dibersihkan menggunakan air sabun dan biocream atau alkohol. Bila puting susu masuk ke dalam hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar.


2.1.5 Perubahan Psikologi Ibu Hamil
1. Trimester I
- Hormon progesteron dan estrogen meningkat
- Mual pagi hari
- Merasa lemah, lelah dan membesarnya payudara
- Banyak ibu merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan.
- Pada awal kehamilan ibu berharap untuk tidak hamil
- Hasrat berhubungan seksual :
 Gairah sex lebih tinggi
 Mengalami penurunan libido
2. Trimester II
- Ibu merasa sehat, tubuh ibu terbiasa dengan kadar hormon yang meningkat
- Libido meningkat.
3. Trimester III
Disebut periode menunggu dan waspada :
- Tidak sabar menunggu bayinya
- Takut bayinya lahir sewaktu-waktu
- Takut bahwa bayinya tidak normal

2.2 Konsep Antenatal Care
2.2.1 Definisi
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Sebagian batasan pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan hamil sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar. (Manuaba, 1998).
2.2.2 Tujuan ANC
1) Tujuan Umum
Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
2) Tujuan Khusus
a. Mengenali dan mendeteksi penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai pada kehamilan, persalinan dan nifas.
b. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin.
c. Menurunkan angka mortalitas dan morbiditas ibu dan anak.
d. Memberi nasehat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi.
2.2.3 Jadwal pemeriksaan kehamilan
1) Satu kali kunjungan pada TM I
2) Satu kali kunjungan pada TM II
3) Dua kali kunjungan pada TM III
2.2.4 Pelayanan/asuhan standar 7 T
1) Timbang berat badan
2) Ukur tekanan darah
3) Ukur TFU
4) Pemberian imunisasi TT lengkap
5) Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil
6) Tes terhadap penyakit menular seksual
7) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

2.3 Konsep Dasar Teori Infeksi Saluran Kemih ( ISK ) Pada Kehamilan
2.3.1 Pengertian
Infeksi Saluran Kemih ( ISK ) atau Urinarius Tractus Infektion ( UTI ) adalah suatu keadaan adanya infasi ( serangan ) mikroorganisme atau adanya infeksi bakteri pada saluran kemih.
( Mansjoer, Arif dkk. 2001 )


2.3.2 Macam-macan Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
a. Bagian bawah terdiri dari:
1) Urethritis menyerang uretra
2) Cystitis ( komplikasi yang sering muncul menyertai ibu hamil ) menyerang kandung kemih.
b. Bagian atas meliputi:
1) Pyelonephritis menyerang ureter sampai dengan ginjal.

2.3.3 Etiologi
Jenis – jenis mikroorganisme penyebab ISK,antara lain:
a. Escherichia coli: 90 %
b. Pseudomonas, Proteus, Klebsiella.
c. Enterobacter, Staphylococcus epidemidis, Enterococci, dll.

2.3.4 Tanda dan Gejala
a. Tanda dan gejala ISk pada bagian bawah:
 Nyeri dan sakit terutama pada saat akhir berkemih.
 Spasme ( tegang )pada area kandung kemih.
b. Nyeri pada supra simpisis.
 Hematuria.
 Nyeri punggung dapat terjadi.
c. Tanda dan gejala bagian atas:
 Demam.
 Menggigil.
 Nyeri panggul dan pinggang.
 Nyeri ketika berkemih.
 Malaise.
 Pusing.
 Mual dan muntah.

2.3.5 Patofisiologi
Infeksi Saluran Kemih disebabkan oleh adanya mikroorganisme patogenik dalam traktus urinarius. Mikroorganisme ini masuk melalui kontak langsung dari tempat infeksi terdekat, hematogen, limfogen. Ada dua jalur utama terjadinya ISK yaitu: asending dan hematogen. Secara asending yaitu masuknya mikroorganisme dalam kandung kenih, antara lain: factor anatomi dimana pada wanita memiliki uretra yang lebih pendek dfaripada laki-laki sehingga insiden terjadinya ISK lebih tinggi, factor tekanan urin saat miksi, kontaminasi fecal,pemasangan alat ke dalam traktus urinarius ( pemakaian kateter ), naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal. Secara hematogen yaitu sering terjadi pada pasien yang system imunnya rendah sehingga mempermudah penyebaran infeksi secara hematogen, ada beberapa hal yang mempengaruhi struktur dan fungsi ginjal sehingga mempermudah penyebaran hematogen, yaitu: adanya bendungan total urin yang mengakibatkan distensi kandung kemih, bendungan intrarenal akibat jaringan parut dll.

2.3.6 Frekuensi Terjadinya pada Wanita Hamil
Angka kejadian pada wanita hamil sebesar 5% - 6% dan meningkat menjadi 10 % pada golongan resiko tinggi.

2.3.7 Faktor Predisposisi
a. Status sosial ekonomi dan kelemahan ( mal nutrisi, defisiensi gizi, anemia ).
b. Orang dengan penyakit yang mempunyai efek menurunka daya tahan tubuh seperti Diabetes Militus.
c. Perempuan lebih rentan dibandingkan dengan laki-laki.
d. Perubahan fisiologi saluran kemih selama kehamilan.

2.3.8 Masalah dan Dampak Terhadap Kehamilan
a. Infeksi Traktus Urinarius merupakan komplikasi medik utama wanita hamil.
b. Sekitar 15% manita mengalami ( paling sedikit ) satu kali serangan akut selama hidupnya.
c. Akibat infeksi ini dapat mengakibatkan masalah dan meningkatkan morbidiyas pada ibu dan janin.
d. Beberapa peniliti mendapatkan adanya hubungan kejadian ISK ini dengan peningkatan kejadian anemi dalam kehamilan, abortus, persalinan premature, gangguan pertumbuhan janin dan memudahkan infeksi pada neonates.

2.3.9 Pemeriksaan Penunjang
a. Urinalisis
 Leukosaria positif bila terdapat lebih dari 5 leukosit per lapang pandang besar sedimen air kemih.
 Hematuria positif bila terdapat 5 – 10 eritrosit per lapang pandang besar sedimen air kemih.
b. Bakteriologis
 Mikroskopis
 Biakan bakteri
c. Kultur urine untuk mengidentifikasikan adanya organisme specific.
d. Hitung koloni sekitar 100.000 koloni per militer urine dari urine tamping aliran tengah atau dari specimen dalam kateter dianggap sebagai kriteria utama adanya infeksi.

2.3.10 Penanganan
Penangana ISK pada kehamilan di Rumah Sakit:
1. Pemberian cairan intravena glukosa sebagai rehidrasi.
2. Pemberian antibiotika selama 3 – 7 hari.
 Amoksilin 3 x 500 mg
 Ampisilin 4 x 250 mg
 Sefalosporin 4 x 250 mg
3. Ulangi biakan urine satu hingga dua minggu setelah terapi antibiotic selesai sebagai tes untuk memastikan kesembuhan.
4. Perhatikan hygiene region genital
 Cara pemberian atau pembilasan setelah kemih adalah dengan air bersih dan dibasuh dari depan kebelakang , kemudian dikeringkan.
5. Anjurkan untuk banyak minum (2000 – 2500 ml per hari)
6. Berikan diet yang seimbang.
7. Awasi kesehjateraan ibu meliputu ;
 Keadaan umum
 Tanda – tanda vital
 Intake dan output cairan tubuh
 Keluhan ibu
8. Awasi kesehjateraan janin meliputi:
 Denyut jantung janin
 USG
2.4 Konsep Manajemen Kebidanan Pada Kehamilan dengan ISK
Asuhan kebidanan adalah suatu metode dengan pendekatan pemecahan masalah kesehatan yang digunakan oleh bidan dalam pemberian pelayanan dan asuhan kebidanan. (Dep. Kes. RI. 1996:1)
Manajemen kebidanan adalah metode kerja profesi dengan menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah sehingga merupakan alur kerja dari pengorganisasian pemikiran dan langkah-langkah didalam suatu urutan yang logis baik dari pasien maupun bidan. (Varney, 1996)
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut :
I. Pengkajian
Merupakan langkah awal manajemen kebidanan yang meliputi riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, mempelajari rekam medik dan pemeriksaan penunjang, pengumpulan data terdiri dari :
A. Data Subyektif
Adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara (anamnesa) langsung antara petugas kesehatan dengan klien.
Data Subyektif meliputi :
1) Biodata
Berisi tentang identitas klien bersama suami, meliputi nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, suku, alamat, status kawin, umur kawin, lama kawin.
2) Keluhan Utama
Yang ditanyakan kehamilan yang ke berapa, serta usia kehamilan sekarang, apakah ada keluhan lain.
3) Riwayat Kesehatan Sekarang
Apakah saat ini klien pernah suatu penyakit, kapan, dan apakah sudah diperiksakan ke petugas kesehatan, sudah mendapat apa.
4) Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ditanyakan apakah klien pernah dirawat di RS, pernah menderita penyakit keturunan, menular.
5) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan apakah klien pernah menderita penyakit menular, selain itu apakah klien pernah melakukan operasi.
6) Riwayat Kebidanan
a. Riwayat haid
Menarche, siklus, lamanya, jumlah, warna, keluhan selama haid, flour albus, bau atau tidak, warna, jumlahnya.
b. Riwayat KB
Apakah klien ikut KB, kalau iya kapan dan jenisnya apa, jika ganti kenapa alasanya.
7) Riwayat Kehamilan Sekarang
Klien hamil ke berapa, berapa hari klien tidak haid, kapan haid terakhir,berapa UK, pernah periksa atau tidak, jika pernah berapa kali, dimana tempatnya, mendapat terapi apa saja, suntikan TT, diberikan kapan dan ditanyakan keluhan selama hamil sudah mendapat penyuluhan apa.
8) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu
Untuk riwayat kehamilan ditanyakan hamil di pernikahan yang ke berapa, berapa UK, pernah keguguran atau tidak.
9) Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Hal yang perlu dipertanyakan bagaimana nafsu makannya dalam sehari, komposisinya, berapa banyak jumlah minumnya dan apa saja, semua itu ditanyakan saat dan sebelum dikaji.
b. Pola Aktifitas
Ditanyakan apa saja kegiatan sehari-hari klien, sebelumnya dan selama hamil, bila kerja mulai dan berakhir jam berapa.

c. Pola Istirahat Tidur
Hal yang perlu ditanyakan bagaimana pola tidurnya, berapa lama tidurnya.
d. Pola Eliminasi
Hal yang perlu ditanyakan BAB dan BAK berapa kali sehari, sebelum dan saat hamil lancar atau tidak, frekuensi, warna, bau.
e. Personal Hygiene
Berapa kali klien mandi, gosok gigi, cuci rambut, ganti pakaian luar dan dalam.
f. Pola Kebiasaan
Apa sebelum dan saat hamil pasien merokok, minum alkohol.
g. Pola Seksualitas
Hal yang ditanyakan frekuensi seksual sebelum atau saat hamil.
10) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium secara umum Hb dan urine.
11) Keadaan Psikososial
Apakah kehamilan tersebut direncanakan, diharapkan, bagaimana hubungan klien dengan suami.
12) Latar Belakang Sosial Budaya
Adaptasi yang dilakukan oleh klien dan keluarga, apakah ada kebiasaan yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan janin.
B. Data Obyektif
Data yang diperoleh dari pemeriksaan fisik yang terjadi dari inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi.
1. Keadaan umum
Bagaimana kesadarannya, postur tubuh, cara berjalan, tinggi badan, berat badan sekarang, berat badan sebelum hamil, berapa kenaikan berat badan, LILA.
2. TTV
Tensi : 110/70 – 130/80 mmHg
N : 76-92 x/menit
S : 36,5-37,5°C
RR : 16-24 /menit
3. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : bentuk kepala, warna rambut, kebersihan, jenis rambut.
Muka : pucat atau tidak, oedema atau tidak, cloasma gravidarum atau tidak.
Hidung : ada pernafasan cuping hidung atau tidak, ada polip atau tidak, ada secret atau tidak, bersih atau tidak.
Mata : simetris atau tidak, konjungtiva anemis atau tidak, sklera ikterus atau tidak.
Mulut dan gigi : mukosa bibir pucat atau tidak, simetris atau tidak, caries atau tidak, epulis atau tidak, stomatitis atau tidak.
Leher : ada pembesaran kelenjar tyroid atau tidak, pembesaran vena jugularis atau tidak, hiperpigmentasi atau tidak.
Dada : simetris atau tidak, brsih atau tidak, areola mammae hiperpigmentasi atau tidak, puting susu menonjol atau tidak.
Axilla : kebersihan, ada pembesaran kelenjar limfe atau tidak.
Abdomen : perut membesar sesuai UK atau tidak, ada linea nigra, linea alba, stria albican, stria alba, bekas operasi atau tidak.
Genetalia : kebersiha vulva, apakah ada pengeluaran pervaginam, condiloma akuminata, kondiloma talata atau tidak.
Anus : bersih atau tidak, ada hemoroid atau tidak.
Ekstremitas atas : apakah kedua tangannya simetris, kuku pucat atau tidak, jari-jari lengkap atau tidak.
Ekstremitas bawah : apakah ada varises, oedema, ada gangguan pergerakan.
b. Palpasi
Leher : apakah ada pembesaran vena jugularis, pembesaran tyroid.
Dada : ada benjolan atau tidak pada mammae, ada pengeluaran kolostrum atau tidak.
Abdomen :
 Leopold I : - Pemeriksa menghadap ke arah ibu
- Menentukan TFU dan apa yang ada di fundus
- Konsistensi fundus
 Leopold II : - Menentukan batas samping kanan, kiri
- Menentukan letak punggung bayi
- Pada letak lintang, tentukan letak kepala janin
 Leopold III : - Menentukan bagian terbawah janin
- Apakah bagian bawah sudah masuk PAP dan dapat digoyangkan
 Leopold IV : - Pemeriksa menghadap kaki ibu
- Menentukan seberapa besar kepala masuk PAP
c. Auskultasi
Dada : ada bunyi ronchi dan wheezing atau tidak
Perut : DJJ terdengar pada UK 10-20mingu dengan funandoskop
DJJ normal 120-160 x/menit
d. Austkutasi
Perut : kembung atau tidak
Lutut : reflek patella

II. Identifikasi Diagnosa Masalah dan Kebutuhan
Merupakan pengembangan mengenai masalah dan interpretasi dasar
Diagnosa : G … P…, UK, hidup atau mati, tunggal atau ganda, intra atau ekstra uteri, letak janin, keadaan jalan lahir, KU ibu dan keadaan janin.
DS : Adanya komunikasi verbal, bahwa ibu ingin memeriksakan kehamilannya, HPHT
DO : TTV : TD : 110/70 – 130/80 mmHg
N : 80 – 90 x/menit
S : 36,5 – 37,5°C
RR : 20 – 24 x/menit
 Lepolod I
- Menentukan TFU
- Menentukan bagian apa di fundus
 Lepolod II
- Menentukan bagian punggung dan bagian terkecil tubuh janin.
 Lepolod III
- Menentukan bagian terbawah janin
- Apakah sudah masuk PAP
 Lepolod IV
- Seberapa jauh bagian terbawah janin masuk PAP
Pemeriksaan Panggul
- Distansia spinarum : 24-26 cm
- Distansia cristarum : 28-30 cm
- Conjungata eksterna : 18-20 cm
- Lingkar panggul : 80-90 cm

III. Antisipasi Masalah Potensial
Mengidentifikasi masalah dan diagnosa masalah potensial lainnya, berdasarkan pada rangkaian dan diagnosa.

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
Mencerminkan sifat kesinambugan proses, pelaksanaan waktu, data baru senantiasa dikumpulkan dan dievaluasi dimana bidan bertindak segera untuk keselamatan ibu.
V. Intervensi
Diagnosa : G … P… UK… minggu, hidup atau mati, tunggal, intra/ ekstra uteri, letak janin, keadaan ibu dan janin.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama .. menit diharapkan ibu mengerti tentang keadaannya.
Kriteria : Ibu dapat menjawab sebagian besar pertanyaan yang diajukan.
Intervensi
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang kondisinya saat ini membutuhkan perawatan di rumah sakit .
Rasional : ibu dan keluarga mengerti dan menyetujui semua tindakan medis yang dilakukan tanpa paksaan.
2. Berikan cairan melalui infus.
Rasional : Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
3. Berikan antibiotik yang nyaman untuk kehamilan.
Rasional : Untuk mencegah infeksi lebih lanjut.
4. Pantau pengeluaran urine.
Rasional : Untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan.
5. Berikan perawatan perineal.
Rasional : Untuk mencegah kontaminasi uretra.
6. Awasi pemasukan dan pengeluaran cairan.
Rasional : Memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi.
7. Berikan diet seimbang untuk ibu hamil dengan cystitis.
Rasional : Meningkatkan daya tahan tubuh ibu.
8. Awasi kesejahteraan ibu dan janin.
Rasional : Untuk mengetahui perkembangan ibu dan janin.

VI. Implementasi
Merupakan perwujudan dari suatu rencana tindakan, hal ini dapat dikerjakan seluruhnya oleh bidan atau anggota tim kesehatan.

VII. Evaluasi
Merupakan suatu langkah akhir sebagai tindakan pengukuran antara keberhasilan dan rencana, adapun tujuan evaluasi di dalam asuhan kebidanan adalah untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana tindakan. Adapun evaluasi meliputi :
S : Data diambil dari pasien secara langsung.
O : Data obyektif diambil dari pemeriksaan sesuai dengan data obyektif.
A : Assesment (diagnosa) diambil dari data yang diperoleh.
P : Perencanaan berdasarkan Assesment.

BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian
Tempat : Puskesmas Bareng
Tanggal : 28 – 04 – 20010 Jam : 09.30 WIB
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Ibu : Ny "A"
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Penghasilan : -
Lama Kawin : 5 bulan
Alamat : Bareng, Jombang Nama Ibu : Ny "A"
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Penghasilan : -
Lama Kawin : 5 bulan
Alamat : Bareng, Jombang
2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan sudah 3 hari saat kencing teras sakit terutama pada akhir berkemih, kencing sedikit-sedikit, mulai sore badan terasa meriang .
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan pernah mengalami keluhan kencing terasa sakit dak sedikit-sedikit sekitar 2 bulan yang lalu dan sembuh setelah berobat ke puskesmas, keluhan serupa muncul lagi yaitu kencing terasa sakit terutama pada akhir berkemih, sedikit-sedikit dan sering, warna kemerahan sekitar 3 hari, mulai sore jam 16.00 wib badan terasa meriang.
4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Ibu mengatakan pada kehamilan pertama juga mengalami keluhan kencing sakit dan sedikit-sedikit, segera sembuh setelah berobat ke bidan, 2 bulan yang lalu juga muncul lagi keluha dan sembuh setelah berobat ke Puskesmas. Ibu juga mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menurun dan menular.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menurun dan menahun seperti asma, dada berdebar (jantung), darah tinggi, kencing manis, penyakit menular seperti batuk lama, sakit kuning dan juga di keluarga tidak ada riwayat kembar dan cacat mental baik dari pihak ibu maupun suami.
6. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Teratur/tidak : Teratur
Siklus haid : 28 hari
Lamanya : 7 hari
Banyaknya : Hari Ke 1 – 3 ganti pembalut 3x/hari
Hari ke 4 – 7 ganti pembalut 2x/hr
Warna : Hari Ke 1 – 2 (merah segar sedikut gumpalan)
Hari ke 3 – 5 (coklat)
Keluhan : Dismenorhoe hari pertama menstruasi
Konsistensi : Hari Ke 1 – 2 sedikit gumpalan
Hari ke 3 – 7 (encer)
Bau : Anyir
Flour albus : Ada 2 hari sebelum menstruasi, tidak bau, tidak gatal.
b. Riwayat kehamilan dan persalinan, nifas yang lalu
Kawin Ke Kehamilan Persalinan Anak Nifas
Ke UK Pnylt Pnlg Tmpt Jns Prsln Pnylt BBL TB JK H/M Pnylt ASI
1 1
2 38
-
H Bidan
A BPS
M spontan
I -
L 2900 49
I P
N H
I - -

c. Riwayat kehamilan sekarang
Hamil ke : 1
HPHT : 12-09-2009
HPL : 19-06-2010
ANC : TM I : 1x di puskesmas
Keluhan : Mual
Tx : Fe, B6, kalk
TM II : 2x di puskesmas
Keluhan : Tidak ada
Tx : Fe, vit C, kalk
TM III : 2x di puskesmas
Keluhan : Tidak ada
Tx : Fe, vit B complex, kalk
Gerakan janin mulai dirasakan ibu pada usia kehamilan 5 bulan penyuluhan yang di dapat selama hamil.
TM I : Makanan yang bergizi, istirahat yang cukup
TM II : Istirahat yang cukup, senam hamil
TM III : Perawatan payudara
Imunisasi : TT 1 : SD
TT2 : CPW
TT3 : UK 4 ulan
Status TT : T3
7. Riwayat Gynekologi
Ibu mengatakan tidak pernah keguguran maupun kuretase, kanker payudara.
8. Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah menggunakan kontrasepsi IUD selam 4 tahun.
9. Keadaan Psikososial
- Ibu mengatakan bahwa kehamilannya saat ini sangat diharapkan oleh ibu dan keluarga, hubungan ibu dan keluarga baik.
- Ibu mengatakan senang dengan kehamilannya dan suami dan keluarga mendukung.
- Ibu berharap bisa melahirkan normal dan ditolong oleh bidan.
- Keadaan Sosial Budaya
- Ibu mengatakan dalam keluarganya msih menganut adat seperti selamatan 7 bulanan.
- Ibu mengatakan tidak ada pantangan atau tarak dalam mengkonsumsi makanan.
10. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a. Pola Nutrisi
Sebelum hamil
Makan : 3x/hari 1 piring nasi, 5 sendok sayur, 1 potong tempe, 1 potong tahu, dan kadang ayam 1 potong, buah pisang.
Minum : 4 – 6 gelas air putih/hari
Saat hamil :
Makan : 3x/hari 1 piring nasi, 5 sendok sayur, 1 potong tempe, 1 potong tahu, telur, dan kadang ayam 1 potong, buah pisang.
Minum : 6 – 7 gelas air putih/hari + 1 gelas susu.
b. Pola Aktivitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci, mengepel, memasak.
Saat hamil : Ibu mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasa tetapi dibantu ibu dan suami, aktifitasnya masih dalam batas kemampuan ibu.
c. Pola Istirahat
Sebelum hamil : Siang : 13.00 – 15.00 WIB tidak ada gangguan
Malam : 22.00 – 05.00 WIB tidak ada gangguan
Saat hamil : Siang : 13.00 – 15.00 WIB tidak ada gangguan
Malam : 21.00 – 05.00 WIB tidak ada gangguan
d. Pola Eliminasi
Sebelum hamil
BAB : 1x/hr, warna kuning, lembek, bau khas, tidak ada keluhan.
BAK : 4 – 6x/hr, warna kuning jernih, bau khas, tidak ada keluhan.
Saat hamil
BAB : 1x/hr, warna kuning kecoklatan, padat, bau khas, tidak ada keluhan.
BAK : 6 – 9x/hr, warna kuning kadang kemerahan, jumlah sedikit, bau khas kadang menyengat, kadang ada terasa nyeri.
e. Pola Personal Hygiene
Sebelum hamil : mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti baju dan pakaian dalam setiap habis mandi, keramas 2-3x/minggu,setelah BAB/BAK cebok tidak dengan sabun dan tidak dikeringkan
Saat hamil : mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti baju dan pakaian dalam setiap habis mandi, keramas 2-3x/minggu, setelah BAB/BAK cebok tidak dengan sabun dan tidak dikeringkan.
f. Pola Seksualitas
Sebelum hamil : ibu melakukan hubungan seksual dengan suaminya 2-3X dalam 1 minggu dan tidak ada keluhan.
Saat hamil : TM I : 2x/bln , tidak ada keluhan
TM II : 2x/minggu , tidak ada keluhan
TM III : 1x/minggu , tidak ada keluhan
B. Data Obyektif
1. Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TB : 153 cm
BB saat hamil : 72,5 kg
BB sebelum hamil : 54 kg
Kenaikan BB : 8,5 kg
LILA : 28 cm
2. TTV
TD : 120/80 mmHg
N : 96x/menit
S : 37,9 °C
RR : 20x/menit
3. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : Rambut hitam panjang, lurus, kulit kepala bersih, tidak berketombe.
Muka : Bentuk oval, tidak oedema, pucat, ada cloasma gravidarum.
Mata : Simetris, konjungtiva pucat, sklera putih, tidak ada sekret, tidak strabismus.
Hidung : Bersih, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung.
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen.
Mulut dan gigi : Bibir lembab, tidak ada stomatitis, lidah bersih, tidak ada caries gigi, gusi tidak tidak berdarah, tidak ada gigi palsu, lidah bersih.
Leher : Bersih, tidak ada lesi.
Mammae : Payudara simetris, bersih,terdapat hiperpigmentasi areola mammae, puting susu menonjol, ASI belum keluar.
Axilla : Bersih, tidak ada lesi.
Abdomen : Perut membesar sesuai dengan usia kehamilan, ada linea nigra, striae gravidarum,tidak ada bekas luka operasi.
Punggung : Bersih, tidak ada lesi, tidak ada kelainan tulang belakang, lordosis.
Genetalia : vulva tampak lembab kurang bersih,tidak oedema, tidak ada varices, tidak ada candiloma, tidak ada pengeluaran pervaginam,tidak terdapat luka jahitan perinium
Anus : tampak lembab, tidak ada hemoroid,kurang bersih.
Ekstrimitas atas : Simetris, tidak ada kelainan gerak, tidak ada oedema, tidak ada sindaktil, polidaktil, dan brakhidaktil.
Ekstremitas bawah : Simetris, tidak ada kelainan gerak, tidak ada oedema, tidak ada sindaktil, polidaktil, dan brakhidaktil, tidak ada varises, tidak ada gangguan gerak.
b. Palpasi
Kepala : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, rambut tidak rontok.
Wajah : Tidak oedema
Mata : Tidak oedema palpebra
Leher : Tidak ada bendungan vena jugularis, dan pmbesaran kelenjar tiroid.
Axilla : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada nyeri tekan.
Dada : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, colostrums belum keluar.
Abdomen :
Leopold I : TFU pertengahan pusat px, pada fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
Leopold II : Bagian perut ibu sebelah kanan teraba datar dan keras seperti papan (puka), sebelah kiri teraba bagian kecil janin.
Leopold III : Pada bagian bawah teraba bulat, keras, melenting (kepala) bagian terbawah belum masuk PAP.
Leopold IV : -
TFU : 27,5 cm (pertengahan pusat pasien)
TBJ : (27,5 – 12) x 155 : 2402,5 gram
c. Auskultasi
Dada : Suara nafas bersih, tidak ada ronchi/wheezing.
Abdomen : DJJ (+) (11-10-11) : 128 x/menit, terdengar jelas dipunctum maximum puka.
d. Perkusi
Reflek patella : +/+
4. Pemeriksaan Panggul
Distansia spinarum : 25 cm (23-26 cm)
Distansi cristarum : 27 cm (26-29 cm)
Conjugate eksterna : 20 cm (18-20 cm)
Lingkar panggul : 88 cm (80-90 cm)
5. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan mikroskopis terdapat hasil:
 Leukosit > 5 per LPB
 Eritrosit 5-10 per LPB
 Hitung koloni bakteri > 100.000 per milliliter urine.
6. Kesimpulan
Ny "A" G1 P00000 UK 32-33 minggu tunggal, hidup intra uterin, letak kepala, keadaan jalan lahir kesan normal, KU ibu dan janin baik dengan anemia ringan

3.2 Identifikasi Diagnosa Masalah, dan Kebutuhan
Diagnosa : Ny "A" G1 P00000 UK 32-33 minggu, tunggal, hidup, intra uterin, letak kepala, keadaan jalan lahir kesan normal, keadaan umum ibu dan janin baik dengan anemia ringan.
DS : - Ibu mengatakan hamil pertama dengan usia kehamilan 8 bulan tidak ada keluhan.
- Kencing terasa sakit dan sedikit-sedikit.
DO : - Keadan umum baik
TTV : Tensi : 120/80 mmHg
Suhu : 37, 9 °C
Nadi : 96x/menit
RR : 20x/menit
HPHT : 12-09-2009
HPL : 19-06-2010
UK : 32-33 minggu
- Inspeksi :
Mammae : Puting susu menonjol.
Abdomen : Perut membesar sesuai dengan usia kehamilan.
Genetalia : vulva tampak lembab kurang bersih,tidak oedema, tidak ada varices, tidak ada candiloma, tidak ada pengeluaran pervaginam,tidak terdapat luka jahitan perinium.
- Palpasi :
Mammae : Colostrum (-/-).
Abdomen :
Leopold I : TFU pertengahan px, pada fundus teraba lunak, tidak melenting (bokong).
Leopold II : Bagian perut ibu sebelah kanan teraba datar dan keras seperti papan (puka) sebalah kiri teraba bagian kecil janin.
Leopold III : Pada bagian terbawah teraba bulat, keras, melenting (kepala) bagian terbawah belum masuk PAP.
Leopold IV : -
TFU : Pertengahan pusat Px (27,5 cm)
TBJ : (27,5 – 12) x 155 : 2402,5 gram
DJJ : (11-10-11) : 128x/menit
- Nyeri tekan pada supra simpisis.
- BAK 8-9 kali perhari, jumlah sedikit, warna kemerahan.
- Pada pemeriksaan laborat terdapat hasil:
Leukosit > 5 per LPB
Eritrosit 5-10 per LPB
Hitung koloni bakteri > 100.000 per mililiter urine.
- Ukuran panggul :
- Distansia spinarum : 25 cm
- Distansia cristarum : 27 cm
- Conjugata eksterna : 20 cm
- Lingkar panggul : 88 cm
Mx : Kencing terasa sakit.
Ds : Ibu mengatakan kencing terasa sakit terutama pada akhir berkemih sedikit-sedikit.
Do : TTV suhu 37, 9 0 C, nadi 96 x/ menit.sedikit-sedikit warna kemerahan, palpasi pada supra simpisis terasa nyeri tekan.
Kebutuhan : - Atasi keluhan yang mengganggu.
- Penuhi kebutuhan nutrisi dan cairan.
- Pemberian antibiotik yang rasional
3.3 Antisipasi Masalah Potensial
 Partus prematurus
 Sepsis
 KPD
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
Kolaborasi dengan tim medis untuk:
 Poin pemberian rehidrasi.
 Pemberian antibiotik.
 Pemberian anti nyeri.
 Diet yang seimbang.
 Pengawasan kehamilan.
3.5 Intevensi
Diagnosa : Ny "A" G1 P00000 UK 32-33 minggu, tunggal, hidup, intra uterin, letak kepala, keadaan jalan lahir kesan normal, keadaan umum ibu dan bayi baik.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 8 jam ibu diharapkan mengerti dan memahami tentang keadaannya.
Kriteria hasil :
 Keadaan umum ibu baik.
 TTV dalam batas normal.
TD : 110/70 – 120/80 mmHg
N : 72 – 96 x/ menit
S : 36,5 – 37, 5 0 C
Rr : 16 – 24 x/ menit
 Diharapkan ibu dapat mengerti tentang perawatan diri pola nutrisi, pola eliminasi dan pentingnya pengobatan.
 Diharapkan ibu mengerti dan memahami tentang keadaan kehamilannya.
Intervensi :
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang kondisinya saat ini membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Rasional : Ibu dan keluarga nmengerti dan menyetujui semua tindakan medis yang akan di lakukan tanpa paksaan.
2. Berikan cairan melalui infus.
Rasional : untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh/rehidrasi.
3. Berikan antibiotik yang aman untuk kehamilan.
Rasional : untuk mencegah infeksi lebih lanjut.
4. Pantau pengeluaran urine.
Rasional : untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan/penyimpangan dari hasil yang di harapkan.
5. Berikan perawatan parineal.
Rasional : untuk mencegah kontaminasi urethra.
6. Awasi pemasukan dan pengeluaran cairan.
Rasional : memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi.
7. Berikan diet seimbang untuk kebutuhanibu hamil dengan cystitis.
Rasional : meningkatkan daya tahan tubuh ibu.
8. Awasi kesejahteraan ibu dan janin.
Rasional : untuk mengetahui perkembangan kondisi ibu dan janin.

Mx :Kencing terasa sakit
Tujuan :setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 5 hari diharapkan keluhan berkurang dan ibu bisa mau mengikuti anjuran/penjelasan yang diberikan.
Kriteria hasil :
 Keluhan berkurang.
 Ibu bisa mengikuti anjuran/penjelasan yang diberikan.
Intervensi :
1. Berikan penjelasan pada klien tentang keluhannya.
Rasional : ibe terasa diperhatikan dan mau kooperatif terhadap penjelasan dan tindakan yang diberikan oleh petugas.
2. Dorong meningkatan pemasukan cairan.
Rasional :peningkatan hidrasi membilas bakteri.
3. Tentukan pola berkemih.
Rasional : mengurangi rangsangan rasa sakit saat berkemih.
4. Kaji keluhan kandung kemih penuh.
Rasional : retensi urine dapat menyebabkan distensi jaringan
(kandung kemih/ginjal)
5. Bantu penggunaan nafas terfokus.
Rasional : relaksasi membantu mengalihkan perhatian dan untuk relaksasi otot.
6. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian analgesik yang aman untuk kehamilan.
Rasional :analgesik memblok lintasan nyeri sehingga mengurangi nyeri.

3.6 Implementasi
Tanggal : 28 April 2010 Jam : 09.30 WIB
Diagnosa : Ny "A" G1 P00000 UK 32-33 minggu, tunggal, hidup, intra uterin, letak kepala, keadaan jalan lahir kesan normal, keadaan umum ibu lemah dengan diagnosa medis cystitis.
1. Jam 09.30 WIB
Memberitahu ibu dan keluarga tentang kondisinya saat ini membutuhkan perawatan di rumah sakit.
2. Jam 09.35 WIB
Memasang infuse glukosa 5 %20 tpm.
3. Jam 09.55 WIB
Memberikan antibiotik:
 Amoxillin 3 X 500 mg/ ampisilin 4 X 250 mg/ sepalosporin 4 X 250 mg selama 3-7 hari.
4. Jam 10.00 WIB
Memantau pengeluaran urine per 8 jam.
5. Jam 10.05 WIB
Memberikan perawatan perineal dengan cara menganjurkan cebok dengan sabun dan dikeringkan setiapo selesai BAB/ BAK..
6. Jam 10.10 WIB
Mengawasi pemasukkan cairaan atau kebutuhan minum 7-8 gelas/ hari.
7. Jam 10.15 WIB
Memberikan diet yang seimbang yaitu tinggi kalori, asam uric dan protein untuk menungkatkan daya tahan tubuh.
8. Jam 10.25 WIB
Memantau keadaan ibu dan janin tiap 8 jam, hasil:
 TTV : T : 110/80 mmHg
N : 88 x/ menit
S : 37,2 0 C
R : 16 X/ menit
 DJJ : terdengar (12-11-12)= 140 X/ menit, terdengar jelas dan teratur disebelah kanan pusar ibu.
Mx : Kencing terasa sakit.
Implementasi:
1. Jam 10.30 WIB
Memberi penjelasan pada klien tentang keluhannya yang merupakan dari infeksi saluran kencing.
2. Jam 10. 33 WIB
Mendorong meningkatkan pemasukkan cairan lewat minum yaitu 7-8 gelas/ hari. Untuk membantu kelancaran produksi air kemih.
3. Jam 10.35 WIB
Menentukan pola berkemih.
4. Jam 10.38 WIB
Mengkaji keluhan kandung kemih penuh.
5. Jam 10.40 WIB
Membantu penggunaan nafas terfokus atau mengatur nafas dengan konsentrasi untuk mengurangi ketegangan otot atau membantu relaksasi.
6. Jam 10.50 WIB
Melakukan kolaborasi dengan tim medis untuk memberikan analgesic yang aman untuk kehamilan yaitu asam mefenamat 3 X 500 mg selama 3-5 hari bila ada keluhan sakit.
3.7 Evaluasi
Tanggal : 28-04-2010
Jam : 10.15 WIB
Diagnosa : Ny "A" G1P00000, UK 32-33 minggu, tunggal, hidup, intra uterin, letak kepala, keadaan jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan janin baik dengan cystitis.
S : Ibu mengatakan mengerti tentang kondisi kehamilannya saat ini dan ibu dapat menerimanya.
Ibu mau mengikuti pengobatan yang telah diberikan oleh petugas.
O : - keadaan umum ibu: baik.
- TTV: TD : 110/70 mmHg
N : 80 X/ menit
S : 37, 2 0C
RR: 16 X/ menit
- DJJ : terdengar (12-11-12)= 140 X/ menit, terdengar jelas dan teratur disebelah kanan pusar ibu.
- Ibu mengerti tentang perawatan diri pola nutrisi ( minum air putih 8 gelas/ hari ), perawatan perineal.
- Ibu mau minum obat secara rutin.
A : Ny "A" G1P00000, UK 32-33 minggu, tunggal, hidup, intra uterin, letak kepala, keadaan jalan lahir kesan normal, keadaan umum ibu dan janin baik dengan cystitis.
P : - Intervensi dilanjutkan, kolaborasi dengan tim ahli.
- Ulangi biakan urine 1 minggu setelah terapi antibiotik selesai.
Tanggal : 03-05-2010 Jam: 10.00 WIB
Mx : Kencing terasa sakit.
S : - Ibu mengatakan bisa melakukan semua anjuran yang diberikan oleh petugas.
- Ibu mengatakan bila kencing tidak terasa sakit
O : - Ibu dapat mengulang penjelasan yang diberikan oleh petugas.
- Tidak ada nyeri tekan supra simpisis.
- Frekuensi kencing normal 6 X/ hari.
A : G1P00000, UK 32-33 minggu, diagnosa cystitis.
P : - Kolaborasi dengan tim medis.
- Intervensi di lanjutkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar