Kamis, 29 Juli 2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmat dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan tugas Asuhan Kebidanan pada Ny. “ A“ GI P00000 Umur Kehamilan 34 minggu di STIKES Husada Jombang.
Dengan terselesainya laporan ini penulis tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dra. Soelijah Hadi, M.Kes.M.M selaku Ketua STIKES Husada Jombang serta selaku Penguji I UHAP II ANC.
2. Zeny Fatmawati, S.S.T selaku Penguji II UHAP II ANC.
3. Semua pihak yang membantu dan menukung dalam menyelesaikan Asuhan Kebidanan ini.
Penyusun sadar bahwa dalam menyelesaikan Asuhan Kebidanan ini masih banyak kekuranagan, untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi memperbaiki asuhan kebidanan ini.
Harapan kami semoga Asuhan Kebidanan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi para mahasiswa STIKES HUSADA JOMBANG pada khususnya.

Jombang, Juli 2010


Penulis


BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah, bukan merupakan keadaan yang perlu diperhatiakan, kehamilan mengandung kehidupan ibu maupun janin risiko ini bersifat dinamis, karena ibu hamil yang pada mulanya manual, secara tiba-tiba menjadi resiko tinggi ( Dep. Kes RI 1994 ).
Masa kehamilan dimulai dari mkonsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari ( 40 minggu/ 9 bulan 7 hari ) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan ke 4 sampai ke 6, triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai 9 bulan.
Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kaadang-kadang tidak tidak sesuai yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kwhamilan akan menjadi masalah. System penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamol akan bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu pelayanan/ asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu denhan kehamilan normal ( Maternal dan Neonatal, 2006 ).


1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Agar penyusunan mendapat pengalaman nyata dari teori yang selama ini diperoleh sehingga mampu mengembangkan dalam menerapkan pola pikir secara alamiah dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil melalui pendekatan kebidanan Hellen Varney.

1.2.2 Tujuan Khusus
Dalam melakukan Asuhan Kebidanan Pada Ny. “E” G2P10001 Umur Kehamilan 36 Minggu TM III Fisiologis Di Puskesmas Blimbing gudo Jombang, diharapkan mahasiswa mampu menerapkan 7 langkah kebidanan menurut Hellen Varney, yaitu :
1. Melaksanakan pengkajian data.
2. Mengidentifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan.
3. Mengidentifikasi masalah potensial
4. Mengidentifikasi kebutuhan segera
5. Merencanakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan terhadap klien.
6. Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah ditentukan.
7. Mengevaluasi hasil tindakan tersebut.

1.3 Manfaat Penulisan Asuhan Kebidanan
1.3.1 Bagi Institusi
Sebagai salah satu bahan kepustakaan pada asuhan kebidanan pada ibu hamil TM III.
1.3.2 Bagi Mahasiswa
Mendapatkan pengalaman dan dapat menerapkan apa yang telah didapat dalam perkuliahan dan dalam melaksanakan praktek asuhan kebidanan pada ibu hamil TM III.
1.3.3 Bagi Klien
Pasien dapat mengetahui kehamilannya dan keadaan ibu dan janin yang di kandungnya.

1.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan penyusun dalam menyusun asuhan kebidanan ini menggunakan metode deskriptif dalam studi kasus, yaitu menggambarkan secara nyata tentang kondisi saat ini dengan perbandingan antara teori dengan kasus nyata. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data diantaranya :
1.4.1 Studi Kepustakaan
Pengumpulan data dengan melihat konsep teori pada literatur yang mempunyai hubungan dengan kehamilan fisiologis.
1.4.2 Wawancara
Pengumpulan data dengan cara tanya jawab langsung kepada sasaran atau klien tentang hal-hal yang berkaitan dengan kehamilan fisiologis.
1.4.3 Pemeriksaan Fisik
Pengumpulan data melalui pemeriksaan fisik dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
1.4.4 Dokumentasi
Pengumpulan data dengan meninjau data yang ada pada catatan medis pasien.
1.4.5 Observasi
Pemantauan langsung terhadap perubahan yang terjadi pada klien.

1.5 Tempat dan Waktu Penyusunan
Dalam membuat Asuhan Kebidanan ini dibuat pada saat Pengkajian Ny. “A” GI P00000 umur kehamilan 34 minggu pada tanggal 27 Juli 2010 di STIKES Husada Jombang.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dasar Kehamilan
2.1.1. Pengertian kehamilan
Kehamilan adalah dimulainya dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin dengan lama kehamilan 280 hari (40 minggu, atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan ( Manuaba, 1998 )

2.1.2. Proses kehamilan
Setiap bulannya wanita mengeluarkan 1 atau 2 sel telur ( ovum ) dari indung telur ( ovulasi ) yang ditangkap oleh umbai-umbai dan masuk ke saluran telur. Waktu persetubuhan cairan semen tumpah ke vagina dan berjuta-juta sel mani ( sperma ) bergerak memasuki rongga rahim lalu masulk ke saluran telur.
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dalam bentuk zigot, hanya ada satu sperma yang telah mengalami proses kapasitasi yang dapat melintasi zona pelusida dan masuk ke vicelus ovum. Ovum yang telah dibuahi segera membelah diri sambil bergerak ( oleh rambut getar tuba ) menuju ke ruang rahim. Kemudian melekat pada mukosa rahim. Untuk selanjutnya bersarang di ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi ( implantasi ). Dari pembuhaan sampai terjadi nidasi diperlukan waktu kira-kira 6-7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat makanan pada janin dipersiapkan uri ( plasenta ). Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum, sperma, pembuahan ( konsepsi : fertilisasi ), nidasi dan plasentasi.

2.1.3. Perubahan fisiologi pada wanita hamil
1. Perubahan pada sistem reproduksi
a. Rahim dan uterus
 Ukuran pada kehamilan cukup bulan 30x25x20 cm dengan kapasitas 4000 cc.
 Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan.
b. Ovarium (indung telur)
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur mangandung corpus luteum grvidium akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya placenta yang sempurna pada umur 16 minggu.
c. Vagina dan vulva
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina, akibat hipervaskularisasi. Vagina dan vulva terlihat lebih merah dan kebiruan. Warna liuvide pada vagina dan portio disebut tanda Chadwick.
2. Perubahan pada organ dan sistem lainnya
a. Sistem sirkulasi darah
 Volume darah akan bertambah banyak dan diikuti dengan hemodelusi. Puncaknya umur kehamilan 32 minggu, volume darah bertambah 25-30 sedangkan sel darah bertambah 20%.
 Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro plasenter.
 Jumlah protein albumin dan gamma globulin meningkat secara bertambah pada akhir kehamilan.
 Jumlah leukosit meningkat sampai 10.000/ cc begitu pula dengan produksi trombosit.
b. Respirasi
 Terjadi perubahan respirasi untuk dapat memenuhi kebutuhan O2 disamping terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim yang membesar pada umuir kehamilan 32 minggu.
c. Sistem pencernaan
Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat menyebabkan : hipersalivisasi, mual, dan sakit atau pusing pada pagi hari (morning sicknes), muntah (emesis gravidarum), progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang (konstipasi atau obstipasi).
d. Traktus urinarus
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepak bayi pada hamil tua terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing.
e. Perubahan pada kulit
Kulit terjadi deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipokisis anterior dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi terjadi pada striae gravidarum lividea alba, aola mammae, linea nigra, pipi (cloasma gravidarum).
f. Metabolisme
Metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI.
g. Payudara
Selama kehamilan payudara bertambah besar tegang dan berat, hiperpigmentasi pada puting susu dan apeola mammae. Pada usia kehamilan 12 minggu/ 4 bulan keatas, putting susu akan mengeluarkan susu (colostrums) karena prolaktin ditekan oleh PIH (Prolaktin Intibitnh hormone).
(manuaba : 107-108, synopsis obstetni jilid 1 : 35-38)

2.1.4. Perubahan Psikologis
1. Trimester I
a. Ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci kehamilannya,
b. Perasaan kecewa, penolakan, dan kesedihan,
c. Butuh dicinta.
d. Masih rahasia.
2. Trimester II
a. Ibu merasa sehat,
b. Ibu sudah menrima kehamilannya,
c. Merasakan gerakan bayi,
d. Merasa nyaman.
3. Trimester III
a. Periode menunggu dan waspada,
b. Meningkatkan kewaspadaan akan timbulnya tanda-tanda dan gejala terjadinya persalinan,
c. Melindungi bayinya agar terlindung dari bahaya,
d. Merasa aneh dan jelek,
e. Merasa sedih akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil,
f. Butuh dukungan dari suami, keluarga, dan bidan,
g. Persiapan aktif untuk kelahiran vayi dan menjadi orang tua.
h. (asuhan persalinan normal)

2.1.5. Tanda dan Gejala Kehamilan
1. Tanda persumtif
a. Amenorea (ritsu dapat haid)
Wanita harus mengetahui hari pertama haid terakhir (HPHT) supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan yang dihitung dengan menggunakan rumus TP = HPHT + 7 dan (bulan HT + 3)
b. Mual dan muntah
Biasanya terjadi pada bulan pertama kehamilan hingga akhir trimester I, karena sering terjadi di pagi hari disebut morning sickness.
c. Mengidam
Ibu hamil sering meminta makanan dan minuman tertentu terutama pada TM I.
d. Tidak tahan suatu bau-bauan.
e. Pingsan
Bila berada di tempat ramai yang sesak dan padat biasanya pingsan.
f. Tidak ada selera makan
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, kemudian nafsu makan timbul lagi.
g. Lelah
h. Payudara membesar, tagang, dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan aturan payudara, kelenjar morgaming terlihat lebih besar.
2. Tanda mungkin hamil
a. Perut membesar.
b. Uterus membesar, terjadi perubahan dalam bentuk besar dan konsisten dari rahim,
c. Tanda hegar, konsisten rahim yang lunak terutama didaerah isthmus uteri, jika VT sampai vornik anterior dan tangan satunya pada dindinng perut, seolah-olah isthmus(-),
d. Tanda piscasek, pembesaran dengan perubahan bentuk rahim lebih besar ditempat nidasi.
e. Tanda Chadwick, pada vagina terlihat daerah livid dan keunguan karena congesti vena,
f. Kontraksi kecil uterus bila dirangsang, Braxton Hicks,
g. Teraba ballotmen, bila uterus digoyang maka janin akan melenting didalam rahim,
h. Reaksi kehamilan positif.
3. Tanda pasti hamil
a. Gerakan jantung yang dapat dilihat atau dirasakan dan diraba juga bagian-bagian janin.
b. DJJ,
c. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen.
(synopsis obsteri. Jilid 1 : 43-45)
2.1.6. Perbandingan antara primipara dengan multipara.
PRIMI MULTI
 Buah dada tegang
 Puting susu runcing
 Perut tegang dan menonjol kedepan
 Striae lividae
 Perineum utuh
 Vulva tertutup
 Hymen perforates
 Vagina sempit dan tenaga banyak
 Portio meruncing, ost-ext tertutup  Lembek menggantung
 Puting susu tumpul
 Perut lembek dan tergantung
 Striae lividae dan striae albicans
 Perineum berparut
 Vulva menganga
 Corunucular myniteformis
 Vagina longgar, selaputr lendir licin
 Portio tumpul dan terbagi dalam bibir depan dan belakang

2.1.7. Umur kehamilan
Menentukan umur kehamilan sangat penting untuk memperkirakan persalinan. Umur kehamilan dapat ditentukan dengan :
1. Mempergunakan rumus Neagle :
a) Dapat dihitung dari hasil pertama haid terakhir, tanggal ditambah tujuh, bulan dikurangi tiga, tahun ditambah satu.
b) Dapat juga tanggal ditambah tujuh, bulan ditambah sembilan. (Manuaba, 2002 : 120)
2. Gerakan pertama janin (Quickening).
Gerakan janin (Quickening) pada sekitar minggu ke-16 kehamilan. Primigravida mungkin belum mampu merasakan gerakan janin sampai sekitar minggu ke-20.
(Manuaba, 2002 : 120)
3. Perkiraan tinggi fundus uteri
Menggunakan rumus Mc. Donald :
Umur Kehamilan =
(Sinopsis Obstetri, 2002 : 53)
4. Menurut Spielgeberg : dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari simfisis, maka diperoleh data :
22-28 minggu 24-25 cm di atas symfisis
28 minggu 26,7 cm di atas symfisis
30 minggu 29,5-30 cm di atas symfisis
32 minggu 29,5-30 cm di atas symfisis
34 minggu 31 cm di atas symfisis
36 minggu 32 cm di atas symfisis
38 minggu 33 cm di atas symfisis
40 minggu 37,7 cm di atas symfisis
5. Rumus Johnson – Tausak : BB = (md-12) x 155
BB = berat badan; mD = jarak simfisis – fundus uteri
6. Penentuan umur hamil dengan ultrasonografi dimana diperhitungkan umur hamil dengan jarak biparietal, jarak tulang tibia dan panjang lingkaran abdomen janin. (Manuaba, 2002 : 153)
7. Cara menghitung DJJ
a. Setiap menit misalnya 140 kali per menit.
b. Dihitung 3 x 5 detik secara berurutan, dengan cara ini diketahui teratur tidaknya DJJ, contoh :
11 + 12 + 11
Djj = 4 x (11+12+13) = 136 permenit teratur
10 + 14 + 09
Djj = 4 x (10+14+09) = 132 permenit tidak teratur
(Mochtar, Rustam. 2002 : 54)
2.1.8. Menentukan Leopold
Manuver palpasi menurut Leopold :
1. Leopold I : a. Pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil.
b. Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
c. Konsistensi uterus
d. Bagian apa yang ada di TFU


Variasi menurut knebel
a. Menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan lain diatas simfisis
2. Leopold II : a. Menentukan batas samping rahim kanan- kiri
Menentukan letak punggung janin kiri/ kanan
Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin

Variasi menurut Budin :
a. Menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di fundus
3. Leopold III : a. Menentukan bagian terbawah janin di supra pubis
b. Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk PAP atau masih goyang


Variasi menurut ahlfeld :
a. Menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan tegak ditengah perut
4. Leopold IV : a. Pemeriksa menghadap ke arah kaki ibu hamil
b. Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh masuk pintu atas panggul
c. Biasanya sambil melakukan palpasi, sekaligus diperhatikan tentang konsistensi uterus, gerakan janin, kontraksi uterus (his), dan apakah ada lingkaran van Bandl.
Sumber : Rustam Mochtar, Sinopsis Obstetri. 1998; 51
2.1.9. Tanda-tanda Bahaya Kehamilan
1. Perdarahan pervaginam
2. Sakit kepala lebih dari biasa
3. Gangguan penglihatan
4. Pembengkakan pada wajah dan tangan
5. Nyeri abdomen (episgastrik)
6. Janin tidak bergerak sebanyak biasanya
Sumber : Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal, 2004


2.2. Konsep Dasar Kurang Energi Kronis ( KEK )
2.2.1 Definisi
Kekurangan energy kronis ( KEK ) adalah keadaan dimana remaja putri/wanita mengalami kekurangan gizi kalori dan protein yang berlangsung lama atau menahun .risiko kekurangan energi kronis,(KEK) adalah keadadn dimana remaja putrid atau wanita mempunyai kecenderungan menderita Kek .seseorang dikatakan menderita KEK bila LIL <23,5 Kurang gizi akut disebabkan oleh tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah ynag cukup atau makanan yg baik (dari segi kandungan gizi)untuk satu periode tertentu untuk mendapatkan tambahan kalori dan protein (untuk melawan)muntah dan mencret (muntaber)dan infeksi lainnya .Gizi kurang kronik disebabkan karena tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup atau makanan yang baik dalam periode/atau kurun waktu yang lama untuk mendapatkan kalori dan protein dalam jumlah yang cukup atau juga disebabkan menderita muntaber atau penyakit kronis lainnya... Gizi kurang akut biasanya mudah dideteksi berat badan anak akan sesuai grafik pertumbuhan dan meningkatkan resiko terkena infeksi .gizi kurang yang kronik lebih sulit diidentifikasi oleh suatu komunitas anak akan tumbuh lebih lambat dari pada yang diharapkan baik dari segi berat badan maupun tinggi badan dan tidak kelihatan terlalu kurus namun pemeriksaan berat dan tinggi badan akan menunjukan bahwa mereka mereka memiliki berat yang kurang pada grafik pertumbuhan anak dan meningkatkan resiko terkena infeksi .perempuan yang kurang makan (gizi) punya kecenderungan mempunyai anak dengan berat badan yang rendah yang punya resiko lebih besar tekena infeksi Tiga factor utama indeks kualitas hidup yaitu pendidikan kesehatan dan ekonomi .faktor-faktor tersebut erat kaitanya dengan status gizi masyarakat yang dapat digambarkan terutama pada status gizi anak balita dan wanita hamil .wanita usia subur(WUS)adalah calon ibu yang penting untuk diketahiu status gizinya .salah satu ukuran untuk mengetahui resiko KEK (kurang energy kronis) pada WUS adalah ukuran lingkar lengan (LILA)<23,5cm. 2.2.2 Cara Mengetahui Risiko Kekurangan Energi Kronis ( KEK ) dengan Menggunakan Pengukuran LILA Menggunakan pengukuran LILA: a) Pengukuran Lingkar Lengan Atas ( LILA ) LILA adalah suatu cara untuk mengetahui risiko Kekurangan Energi Kronik ( KEK ) wanita subur termasuk remaja putrid. Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek. b) Pengukuran dilakukan dengan pita LILA dan ditandai dengan sentimeter, dengan batas 23,5 cm ( batas antara merah dan putih ). Apabila tidak tersedia pita LILA dapat digunakan pita sentimeter/ metlin yang biasa dipakai penjahit pakaian. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau di bagian merah pita LILA, artinya remaja putrid mempunyai risiko KEK. Bila remaja putri menderita KEK segera dirujuk ke Puskesmas/ sarana kesehatan lain untuk mengetahui apakah remaja putri tersebut menderita KEK dengan mengukur IMT. Selain itu remaja putri tersebut harus meningkatkan konsumsi beraneka ragam. 2.2.3 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan  Pengukuran dilakukan di bagian tengah antara bahu dan siku lengan kiri.  Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau kencang.  Alat pegukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah dilipat-lipat, sehingga permukaannya sudah tidak rata. 2.2.4 Deteksi Dini Kurang Energi Kronis ( KEK ) a) Dilakukan setiap tahun dengan mengukur Lingkar Lengan Atas ( LILA ) dengan memakai pita LILA. b) Pada remaja putrid/wanita yang LILA nya < 23,5 cm berarti menderita resiko Kurang Energi Kronis ( KEK ), yang harus dirujuk ke Puskesmas/ sarana pelayanan kesehatan lain, untuk mendapatkan konseling dan pengobatan. c) Pengukuran LILA dapat dilakukan oleh Remaja Putri atau wanita itu sendiri, kader atau pendidik. Selanjutnya konseling dapat dilakukan oleh petugas gizi di Puskesmas ( Pojok Gizi ), sarana kesehatan lain atau petugas kesehatan/ gizi yang dating ke sekolah, pesantren dan tempat kerja. 2.2.5 Pengaruh KEK Pada Ibu Hamil a) Ibu hamil dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR, akan mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan anak. b) Kelahiran prematur bias disebabkan karena ibu hamil yang mengalami kurang gizi ( Kurang Energi kronis/ KEK ). 2.2.6 Pencegahan KEK a) Makan makanan yang bervariasi dan cukup mengandung kalori dan protein termasuk makanan pokok seperti nasi, ubi dan kentang setiap hari dan makan makanan yang mengandung protein seperti daging,ikan, telur, kacang-kacangan atau susu sekurang-kurangnya sehari sekali. Minyak dari kelapa atau mentega dapat ditambahkan pada makanan untuk meningkatkan pasokan kalori, terutama pada anak-anak atau remaja yang tidak terlalu suka makan. b) Pemberian makanan tambahan dan zat besi pada ibu hamil yang menderita KEK dan berasal dari gakin dapat meningkatkan konsentrasi Hb. Kondisi KEK pada ibu hamil harus segera di tindaklanjuti sebelum usia kehamilan mencapai 16 minggu. c) Pemberian makanan tambahan yang tinggi kalori dan tinggi protein dan dipadukan dengan penerapan porsi kecil tapi sering. ( htpp://tumoutou.net ) 2.3. Konsep Dasar Antenatal Care 2.3.1 Pengertian Antenatal care adalah pengawasan sebelum anak lahir terutama ditujukan pada anak, masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. ( Rustam Mochtar, 1998 ) Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditunjukan kepada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. ( Ida Bagus Gde Manuaba, 1998 ) 2.3.2 Tujuan Asuhan Kehamilan 1. Tujuan umum Adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapat ibu dan anak yang sehat. 2. Tujuan khusus a. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai pada kehamilan, persalinan dan nifas. b. Mengenali dan mewngobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin. c. Menurunkan angka mortalitas dan morbiditas ibu dan anak. d. Memberikan nasehat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi. ( Rustam Mochtar, 1998 ) 2.3.3 Kebijakan Program 1. Kunjungan antenatal, sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan : - 1 kali pada TM I - 1 kali pada TM II - 2 kali pada TM III 2. Pelayanan atau asuhan standart minimal termasuk 7 T a. Timbang berat badan. b. Ukur tekanan darah. c. Ukur tinggi fundus uteri. d. Pemberian imunisasi tetanus toksoid lengkap. e. Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet selama hamil. f. Test terhadap penyakit menular seksual. g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. 2.3.4 Kebijakan Teknis Penatalaksanaan ibu hamil secara teknis atau keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai berikut : 1. Mengupayakan kehamilan yang sehat. 2. Melakukan deteksi dini komplikasi, melaksanakan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan. 3. Persiapan persalinan yang bersih dan aman. 4. Perencanaan antisipasi dan persiapan dini untuk melakukan rujukan jika terjadi komplikasi. 2.4. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan 2.4.1 Pengkajian Data Merupakan langkah awal untuk mendapatkan data tentang ibu hamil mulai anamnesa, pemeriksaan fisik dan seterusnya. Data tersebut diklasifikasikan sebagai data subyektif, obyektif dan penunjang. A. Data Subyektif Adalah data yang diperoleh dari hasil anamnesa langsung pada klien atau keluarga dan tim kesehatan. Dari anamnesa dapat kita peroleh data tentang klien yang meliputi : 1. Biodata Nama : Ny. “…” Nama suami : Tn. “…” Umur : 20 dan  35 tahun Umur : … tahun Agama : - Agama : - Suku/bangsa : Jawa/luar Jawa Suku/bangsa : Jawa/luar Jawa Pendidikan : … Pendidikan : … Penghasilan : … Penghasilan : … Umur kawin : … Umur kawin : … Kawin ke : … Kawin ke : … Lama kawin : … Lama kawin : … Alamat : … Alamat : … 2. Keluhan utama Apakah ibu merasakan sakit pinggang, sering kencing, obstipasi, sulit tidur, cemas menghadapi persalinan, keputihan dan kram pada kaki. 3. Riwayat kesehatan sekarang Selama hamil ibu tidak pernah mengalami muntah berlebihan, pusing terus menerus, perdarahan, bengkak pada kaki dan tangan. Dan selama hamil ibu juga tidak pernah MRS. Selama hamil ibu tidak pernah menderita suatu penyakit seperti penyakit menular : Hepatitis, TBC, penyakit kelamin; penyakit menurun : DM, Asma; penyakit menahun : Jantung, Hipertensi, dll. Kapan, apakah sudah diperiksakan ke petugas kesehatan, bila sudah kapan, sudah mendapat obat atau belum, bila ya obat apa dan bagaimana hasilnya. 4. Riwayat kesehatan yang lalu Sebelum hamil ibu tidak pernah menderita suatu penyakit menular : Hepatitis, TBC ; penyakit menurun : DM, Asma ; penyakit menahun : Jantung, Hipertensi. Apakah klien pernah melakukan operasi, bila pernah dimana, indikasinya apa, ibu tidak pernah mengalami kecelakaan yang berhubungan dengan alat-alat kandungan sehingga mengganggu kehamilannya seperti patah tulang panggul. 5. Riwayat kesehatan keluarga Dari keluarga ibu dan suaminya tidak ada yang menderita penyakit menurun : DM, Asma; penyakit menular : Hepatitis, TBC; penyakit menahun : Hipertensi, Jantung, dll bila ya siapa. Apakah ada riwayat gemeli atau tidak dan riwayat cacat mental atau tidak. 6. Riwayat kebidanan a. Riwayat haid Menarche : (umur berapa) Siklus : (berapa hari) Lama :  15 hari Jumlah : (banyak haid dan berapa kali ganti pembalut) Warna : (apakah ada keluhan pada saat haid) Keluhan : (apakah ada keluhan pada saat haid) Konsistensi : (encer atau menggumpal) Flour albus : (bagaimana warnanya, bau atau tidak, gatal atau tidak) Kapan : (berapa hari) b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Kawin ke Kehamilan Persalinan Nifas Ke UK Peny Penl Tmpt JP Peny BBL TBL Umur L/P ASI Peny I c. Riwayat kehamilan sekarang - Hamil ke : (hamil ke berapa) - HPHT : (hari pertama haid terakhirnya kepan) - HPL : (hari perkiraan lahirnya kapan) (+7 ; -3 ; +1) - UK : (umur kehamilan berapa) - ANC TM I : (3x di bidan/dokter, keluhan ada atau tidak, kalau ada apa keluhannya) Terapi : (Fe, kalk, B6) TM II : (4x di bidan/dokter, keluhan ada atau tidak, kalau ada apa keluhannya) Terapi : (Fe, kalk, vitamin C) TM III : (2x di bidan/dokter, keluhan ada atau tidak, kalau ada apa keluhannya) Terapi : (Fe, kalk) - Obat-obatan yang pernah didapat selama hamil : (ibu tidak pernah minum-minuman keras seperti minum alkohol, merokok, narkotik, minum jamu, membeli obat-obatan yang dijual bebas yang dapat membahayakan kehamilan, ibu hanya pernah minum obat yang diberikan bidan/dokter saja. - Penyuluhan yang didapat selama hamil TM III • Penyuluhan tentang gizi ibu hamil TM I, TM II dan TM III • Penyuluhan tentang perawatan payudara • Penyuluhan tentang senam hamil • Penyuluhan tentang personal hygiene • Penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan TM III 7. Pola kebiasaan sehari-hari a. Pola nutrisi Makan : 3x/hari (nasi 1 piring, ikan tahu/tempe 2 kotak korek api tebal, telur 1 butir/daging 1 korek api tebal/ ikan laut 1 ekor, sayur 1 mangkok, buah pepaya 3 korek api tebal). Minum : ± 8 gelas/hari Air putih : 1400 cc (7 gelas) Susu : 100 cc (½ gelas) Teh : 100 cc (½ gelas) b. Pola eliminasi BAB : 1x/hari (tidak ada keluhan, warna kuning dan konsistensi lembek). BAK : 3 – 4x/hari (tidak ada keluhan, jumlah +/- 100 cc, warna kuning). c. Pola aktifitas - Selama di rumah ibu melakukan pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci baju dan menyapu dengan dibantu oleh suami. - Melakukan senam hamil 1x/bulan. - Melakukan perawatan payudara 2x/hari selama 5 menit. d. Pola istirahat atau tidur Siang : 12.00 – 14.00 WIB (REM) Malam : 21.00 – 05.00 WIB (REM) Normalnya ± 10 jam/hari. e. Pola seksualitas TM I : 1x/minggu, tidak ada keluhan TM II : 1 – 2x/minggu, tidak ada keluhan TM III : 1x/minggu, tidak ada keluhan f. Pola personal hygiene Mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, ganti pakaian dalam 2x/hari dan pakaian luar 2x/hari, cuci rambut 2x/minggu. 8. Keadaan psikososial - Ibu menginginkan kehamilannya berjalan dengan normal - Ibu tidak menginginkan jenis kelamin tertentu - Hubungan ibu dengan suami, keluarga dan tetangganya baik 9. Keadaan sosial budaya - Kebiasaan dalam keluarga yang menghambat seperti kebiasaan pantangan terhadap makanan tertentu serta kebiasaan minum jamu dan yang mengandung alkohol dsb. - Kebiasaan dalam keluarga yaitu mengadakan acara selamatan. B. Data Obyektif Data obyektif adalah data yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik yang terdiri dari inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi. 1. Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis Postur tubuh : Lordosis Cara berjalan : Tegak Tinggi badan :  145 cm BB sebelum hamil : … kg BB saat hamil : … kg Kenaikan BB : 12,5 – 16 kg LILA : > 23,5 cm

2. Tanda-tanda vital
Tensi : 100/70 – 130/90 mmHg
Nadi : 76 – 92 x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5 oC
RR : 16 – 24 x/menit

3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Yaitu proses observasi atau periksa pandang dengan menggunakan mata untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan dengan status fisik.
Muka : Simetris, ada cloasma gravidarum, tidak pucat, tidak sianosis, tidak ikterus.
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak strabismus, tidak sekret.
Hidung : Simetris, bersih, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak epitaksis.
Mulut dan gigi : Simetris, bersih, bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak epulis, tidak labioskizis, tidak labiopalatoskizis, tidak ada caries gigi, tidak ada gigi palsu, tidak ada gigi berlubang.
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada pembengkakan vena jugularis.
Dada : Tidak ada tarikan intercosta.
Mammae : Simetris, payudara membesar, ada hiperpigmentasi pada areola dan papilla mammae, putting susu menonjol, ada pembesaran kelenjar montgomery.
Abdomen : Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, ada striae livide, ada linea alba dan nigra, tidak ada luka bekas operasi.
Axilla : Simetris, bersih, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Punggung : Simetris, tidak ada kelainan bentuk tulang belakang (Lordosis)
Genetalia : Bersih, tidak ada condiloma akuminata dan talata, tidak ada varises, tidak ada perdarahan pervaginam, tidak ada fluor albus.
Anus : Bersih, tidak hemorroid.
Ekstremitas atas : Simetris, tidak ada gangguan pergerakan dan tidak ada kelainan jumlah jari.
Ekstremitas bawah : Simetris, tidak ada gangguan pergerakan dan tidak ada kelainan jumlah jari, tidak ada varices.
b. Palpasi
Yaitu periksa raba atau sentuhan untuk mendeterminasi ciri-ciri organ.
Kepala : Rambut tidak rontok, tidak ada benjolan.
Muka : Tidak oedem, tidak nyeri tekan.
Mata : Tidak oedem pada palpebra.
Leher : Tidak ad pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembengkakan vena jugularis.
Axilla : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Mammae : Tidak ada benjolan, tidak nyeri tekan, putting susu menonjol.
Abdomen :
Leopold I : TFU 3 jari di bawah PX (berapa cm), bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
TBJ : (MD – 12) x 155 = ….
Mc. Donald : TFU : 3.5 = … bulan
Leopold II : Bagian perut ibu sebelah kanan/kiri teraba keras, panjang seperti papan (PuKa/PuKi), bagian perut ibu sebelah kanan/kiri teraba bagian terkecil janin (ekstremitas).
Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, keras, melenting (kepala). Bagian terendah belum/sudah masuk PAP.
Leopold IV : Convergen/sejajar/divergen.
Genetalia : tidak ada oedem, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini dan skene.
Ekstremitas atas : Tidak oedem, tidak nyeri tekan.
Ekstremitas bawah : Tidak oedem, tidak nyeri tekan.
c. Auskultasi
Yaitu metode pengkajian yang menggunakan stetoskop untuk memperjelas pendengaran.
Dada : Tidak ada wheezing atau ronchi.
Abdomen : - DJJ terdengar teratur, frekuensi 120-160 x/menit, terdengar dimana (punktum maxsimum)
- Terdengar bising usus berapa kali.
d. Perkusi
Yaitu metode pemeriksaan dengan cara mengetuk dengan alat atau jari tangan.
Abdomen : Tidak ada meteorismus.
Ekstremitas bawah : Reflek patella (+)/(-)

4. Pemeriksaan panggul luar
Alat yang digunakan adalah jangka panggul dan metelin, pemeriksaan dilakukan terutama pada ibu dengan TB  145 cm atau primigravida.
Distansia spinarum : 23 – 26 cm
Distansia cristarum : 26 – 29 cm
Konjugata eksterna : 18 – 20 cm
Lingkar panggul : 80 – 90 cm



5. Pemeriksaan laboratorium
Yaitu pemeriksaan yang dilakukan di ruang laboratorium (urine, tinja, darah) untuk menegakkan diagnosa dan ketidaknormalan.
6. Pemeriksaan penunjang
Yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk menegakkan diagnosa seperti USG, Rontgen.

2.4.2 Langkah II : Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan
Langkah ini dikembangkan dari interpretasi dari data ke dalam identifikasi yang spesifik mengenai masalah atau diagnosa.
Diagnosa : Ny. “…” G … P … UK 32 minggu, hidup, tunggal, intrauterin, letak kepala, keadan jalan lahir normal, keadaan umum ibu dan jalan baik.
DS : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang berumur 8 bulan.
DO : - Keadaan umum : baik
- Kesadaran : composmentis
TTV : Tensi : 100/70 – 130/90 mmHg
Nadi : 76 – 92 x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5 oC
RR : 16 – 24 x/menit
- Pemeriksaan fisik
Inspeksi :
Muka : Simetris, ada cloasma gravidarum, tidak pucat, tidak sianosis, tidak ikterus.
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak strabismus, tidak sekret.
Mammae : Simetris, payudara membesar, ada hiperpigmentasi pada areola dan papilla mammae, putting susu menonjol, ada pembesaran kelenjar montgomery.
Abdomen : Pembesaran perut sesuai umur kehamilan, ada striae livide, ada linea alba dan nigra, tidak ada luka bekas operasi.
Genetalia : Bersih, tidak ada condiloma akuminata dan talata, tidak ada varises, tidak ada perdarahan pervaginam, tidak ada fluor albus.


Palpasi :
Mammae : Tidak ada benjolan, tidak nyeri tekan, putting susu menonjol.
Abdomen :
Leopold I : TFU 3 jari di bawah PX (berapa cm), bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
TBJ : (MD – 12) x 155 = ….
Mc. Donald : TFU : 3.5 = … bulan
Leopold II : Bagian perut ibu sebelah kanan/kiri teraba keras, panjang seperti papan (PuKa/PuKi), bagian perut ibu sebelah kanan/kiri teraba bagian terkecil janin (ekstremitas).
Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, keras, melenting (kepala). Bagian terendah belum/sudah masuk PAP.
Leopold IV : Convergen/sejajar/divergen.
Ekstremitas atas : Tidak oedem, tidak nyeri tekan.
Ekstremitas bawah : Tidak oedem, tidak nyeri tekan.
Auskultasi :
Dada : Tidak ada wheezing atau ronchi.
Abdomen : DJJ terdengar teratur, frekuensi 120-160 x/menit, terdengar dimana (punktum maxsimum)
Terdengar bising usus berapa kali.

2.4.3 Langkah III : Antisipasi Masalah Potensial
Langkah ini berdasarkan diagnosa masalah yang sudah teridentifikasi yaitu merupakan bagian antisipasi pencegahan jika memungkinkan dan waspada untuk segala sesuatu yang dapat terjadi.

2.4.4 Langkah IV : Identifikasi Kebutuhan Segera
Langkah ini merupakan proses manajemen yang tidak hanya memeriksa pelayanan dasar pada kunjungan antenatal, tapi juga pada saat bidan berada dengan klien. Data-data baru senantiasa dikumpulkan dan dievaluasi berupa data yang memberikan indikasi adanya situasi yang gawat dimana bidan harus segera bertindak demi keselamatan klien.
2.4.5 Langkah V : Intervensi
Langkah ini ditentukan berdasarkan pengkajian langkah sebelumnya sebagai hasil kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah teridentifikasikan atau menentukan suatu rencana tindakan yang akan dilakukan.
Diagnosa : Ny. “…” G…P…., umur kehamilan 32 minggu, tunggal, hidup, intrauterin, letak kepala, keadaan jalan lahir normal, keadaan umum ibu baik
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 60 menit diharapkan ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh petugas.
Kriteria : - Keadaan umum : baik
- Kesadaran : composmentis
TTV : Tensi : 100/70 – 130/90 mmHg
Nadi : 76 – 96 x/menit
Suhu : 36,5 – 37,5 oC
RR : 16 – 24 x/menit
- Pemeriksaan fisik
• Palpasi
Abdomen
Leopold I : Untuk menentukan TFU dan bagian apa yang ada di fundus dan menghitung TBJ.
Leopold II : Menentukan bagian punggung dan bagian terkecil janin.
Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin.
Leopold IV : Menentukan bagian terbawah janin itu seberapa jauh masuk PAP.
• Auskultasi
Abdomen : DJJ terdengar atau tidak, frekwensi berapa, letak punctum maximum.
- Ibu dapat mengulang kembali apa yang dijelaskan oleh petugas.
- Tidak ada tanda-tanda bahaya kehamilan misalnya : sakit kepala berlebih; muka, tangan dan kaki bengkak; nyeri perut hebat; perdarahan pervaginam dll.
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan secara terapeutik dengan pasien dan keluarga.
Rasional : Dengan pendekatan terapeutik akan terbina hubungan baik antara pasien, keluarga dan petugas.
2. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan kepada pasien dan keluarga.
Rasional : Agar ibu mengerti tentang keadaan diri dan janinnya dalam kandungan.
3. Anjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang.
Rasional : Dengan makanan yang bergizi seimbang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan perkembangan janin.
4. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup ± 10 jam/hari.
Rasional : Dengan istirahat cukup dapat membantu relaksasi otot-otot.
5. Anjurkan ibu untuk minum obat yang diberikan tenaga kesehatan secara teratur (tablet Fe, kalk dan vitamin) dan jelaskan cara meminum tablet Fe yang benar.
Rasional : Untuk menjaga kesehatan ibu dan mencegah terjadinya anemia pada kehamilan dan nifas. Cara meminum tablet Fe yang benar untuk meningkatkan penyerapan tablet Fe dalam tubuh.
6. Berikan penyuluhan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan pada TM III.
Rasional : Dengan penyuluhan ibu lebih berhati-hati dalam kehamilannya dan mempercepat pula dalam mengambil keputusan jikalau adanya komplikasi kehamilan TM III.
7. Anjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya 2 minggu lagi atau jika ada keluhan atau jika terjadi tanda-tanda bahaya kehamilan TM III.
Rasional : Dengan pemeriksaan rutin dapat membantu mengetahui deteksi dini adanya kelainan pada ibu dan janin.
2.4.6 Langkah IV : Implementasi
Langkah ini adalah suatu bentuk tindakan intervensi yang sudah ditentukan sebelumnya. Langkah ini bisa dilakukan seluruhnya maupun sebagian oleh bidan ataupun oleh klien sendiri.
1. Jam … WIB
Melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien dan keluarga dengan cara memberitahukan bahwa petugas siap membantu apabila sewaktu-waktu diperlukan.
2. Jam … WIB
Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin saat ini baik.
3. Jam … WIB
Menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang.
4. Jam …WIB
Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup ± 10 jam/hari.
5. Jam … WIB
Menganjurkan ibu untuk minum obat yang diberikan tenaga kesehatan secara teratur (Fe, kalk dan vitamin) terutama Fe dan cara minumnya.
6. Jam … WIB
Memberikan penyuluhan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan TM III.
7. Jam … WIB
Menganjurkan ibu untuk kontrol kembali 2 minggu lagi atau jika ada keluhan atau jika terjadi tanda-tanda bahaya kehamilan.



2.4.7 Langkah VII : Evaluasi
Evaluasi adalah seperangkat tindakan yang saling berhubungan untuk mengukur pelaksanaan serta didasarkan atas tujuan dan kriteria manfaat dan evaluasi ini adalah untuk menilai kemampuan kita dalam memberikan asuhan kebidanan kepada pasien. Dalam evaluasi ini menggunakan format SOAP yaitu :
S : Data yang diperoleh dari hasil wawancara langsung.
O : Data yang diperoleh dari hasil observasi dan pemeriksaan.
A : Pernyataan yang diambil dari data obyektif dan subyektif.
P : Perencanaan lanjutan.

BAB III
TINJAUAN KASUS


3.1 Pengkajian
Tanggal pengkajian : 27 Juli 2010 Jam : 08.00 WIB
Tempat : STIKES HUSADA Jombang
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama ibu : Ny. “A” Nama suami : Tn. “S”
Umur : 22 tahun Umur : 37 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan : - Penghasilan : ± Rp.600.000/bln
Kawin ke : I Kawin ke : I
Lama kawin : ± 1 tahun Lama kawin : ± 18 tahun
Alamat : Kayen, Peterongan
Jombang Alamat : Kayen, Peterogan
Jombang
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilan yang pertama dengan umur kehamilan 8 bulan.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan ini adalahkehamilan yang pertama dengan usia kehamilan 8 bulan. Ibu sekarang dalam keadaan sehat dan tidak sedang menderita penyakit apapun.
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah ada menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, tidak pernah yang menderita penyakit menurun dan menahun seperti DM, Hipertensi, Asma, Jantung, dll. Ibu hanya pernah mengalami panas, batuk dan pilek biasa.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, tidak ada yang menderita penyakit menurun dan menahun seperti DM, Hipertensi, Asma, Jantung, dll serta tidak ada riwayat keturunan kembar dan riwayat cacat bawaan.
6. Riwayat obstetri
a. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun
Teratur/tidak : Teratur
Siklus : ± 28 hari
Lamanya : 7 hari
Banyaknya : Hari 1 – 4 ganti pembalut 2-3 x/hari
Hari 5 – 7 ganti pembalut ± 2 x/hari
Warna : Hari 1 – 3 warna merah tua
Hari 4 – 5 warna merah segar
Hari 6 – 7 warna kecoklatan
Bau : Anyir
Konsistensi : Encer
Fluor albus : Ada, 2 hari sebelum menstruasi, warna putih, tidak berbau dan tidak gatal.
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kawin ke Kehamilan Persalinan Nifas
Ke UK Peny Penl Tmpt JP Peny BBL TBL Umur L/P ASI Peny
I 1.



c. Riwayat kehamilan sekarang
- Hamil ke : 1
- HPHT : 27 – 11– 2009
- HPL : 04– 09 – 2010
- UK : 34 minggu
- ANC
TM I : 1x di Bidan “I”
Keluhan : mual, pusing.
Terapi : Fe, Vosea, Kalk

TM II : 3x di Bidan “I”
Keluhan : tidak ada keluhan.
Terapi : Fe, Kalk
TM III : 3x di Bidan “I”
Keluhan : tidak ada keluhan.
Terapi : Fe, Kalk
- Imunisasi TT
Ibu mengatakan sudah mendapatkan imunisasi TT 4
- Penyuluhan didapat selama hamil
TM I : yang didapat
- Gizi ibu hamil
- Istirahat cukup
- Tanda bahaya kehamilan, seperti perdarahan pervaginam ( abortus ), hipertensi gravidarum, nyeri perut bagian baewah, muntah yang berlebihan.
TM II : yang didapat
- Gizi ibu hamil
- Istirahat yang cukup
- Personal hygine
- Tanda bahaya kehamilan, seperti perdarahan pervaginam, nyeri perut bagian bawah, hypertensi gravidarum.
TM III : yang didapat
- Perawatan payudara
- Senam hamil
- Tanda bahaya kehamilan, seperti perdarahan pervaginam( plasenta previa/ plasenta letak rendah, solusio plasenta/plasenta lepas sebelum janin lahir), sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur, bengkak pada muka dan tangan, nyeri perut bagian bawah, gerakan janin berkurang, keluar cairan pervaginam ( KPD/ Ketuban Pecah Dini ).
- Pergerakan anak yang dirasakan (Quickening)
Gerakan janin dirasakan UK 4 bulan.
d. Riwayat ginekologi
Ibu mengatakan tidak pernah keguguran, kuretase dan tidak pernah menderita penyakit yang berhubungan dengan kehamilannya. Ibu juga mengatakn tidak pernah menderika kista, tumor, PID ( Pelvic Inflamatory Disease ), KET ( Kehamilan Ektopik Terganggu ), mola serta PMS ( Penyakit Menular Seksual).
e. Riwayat KB
Ibu mengatakan sebelumnya belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun, dan ibu belum ada rencana menggunakan alat kontrasepsi apa setelah anak lahir.
7. Riwayat psikososial
Ibu mengatakan senang dan bahagia atas kehamilannya ini. Suami dan keluarga mendukungnya. Hubungan suami, keluarga dengan lingkungan baik.
8. Keadaan sosial budaya
- Kebiasaan yang mendukung kehamilan
a. Ibu tidak pernah ada kebiasaan minum jamu-jamuan atau obat-obatan tradisional.
b. Ibu tidak pernah ada tarak makan atau tidak ada pantangan untuk makan.
c. Ibu ada acara selamitan 3 dan 7 bulanan.
- Kebiasaan yang menghambat kehamilan
Ibu tidak ada kebiasaan yang bisa menghambat kehamilannya.
9. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Pola nutrisi
- Sebelum hamil
Makan : 3x/hari ( porsi sedang, nasi 1 piring tidak penuh, tempe + tahu 1 potong, 1 ekor ikan, 1 mangkok kecil sayur)
Minum : 6 – 8 gelas/hari ( air putih, teh)
- Saat hamil
Makan : 2 – 3x/hari (porsi sedang, nasi 1 piring tidak penuh, tempe + tahu 1 potong, 1 ekor ikan kadang-kadang 1 butir telur, 1 mangkok kecil sayur kadang ditambah buah)
Minum : 7 – 8 gelas/hari (air putih, teh)
b. Pola aktifitas
- Sebelum hamil :
Semua pekerjaan rumah tangga dilakukan sendiri seperti menyapu, mencuci dan memasak.
- Saat hamil
Ibu tetap mengerjakan pekerjaan rumah tangga tetapi dibantu oleh suami dan keluarganya.
c. Pola istirahat
- Sebelum hamil
Siang : 13.00 – 14.00 WIB, ± 1 jam (Nyenyak)
Malam : 21.00 – 05.00 WIB, ± 8 jam (Nyenyak)
- Saat hamil
Siang : 13.00 – 14.00 WIB, ± 1 jam ( nyenyak )
Malam : 21.00 – 04.30 WIB, ± 7, 5 jam ( tidak efektif, sering terbangun untuk BAK )
d. Pola eliminasi
- Sebelum hamil
BAK : 4 – 5 x/hari, berwarna kuning jernih, bau khas, tidak ada keluhan.
BAB : 1 x/hari, berwarna kuning, bau khas, konsistensi lunak, tidak ada keluhan.
- Saat hamil
BAK : 7 – 8 x/hari, berwarna kuning jernih, bau khas, tidak ada keluhan.
BAB : 1 x/hari, berwarna kuning kecoklatan, bau khas, konsistensi lunak, tidak keluhan.
e. Pola personal hygiene
- Sebelum hamil
Mandi 2 x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas 2x/minggu, ganti pakaian luar dan dalam 2 x/hari, memotong kuku bila panjang.
- Saat hamil
Mandi 2–3 x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas 3x/minggu, ganti pakaian luar dan dalam 2–3 x/hari, memotong kuku bila panjang.
f. Pola seksualitas
- Sebelum hamil : 2 – 3x/minggu.
- Saat hamil
TM I : 2x/minggu, tidak ada keluhan
TM II : 1x/minggu, tidak ada keluhan
TM III : 1-2 x/minggu, tidak ada keluhan.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Postur tubuh : Lordosis
Cara berjalan : Tegak
TB : 146 cm
BB saat hamil : 37 kg
BB sebelum hamil : 44 kg
Kenaikan BB : 7 kg
LILA : 22 cm
2. Tanda-tanda vital
Tensi : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36 oC
RR : 20 x/menit
3. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Bersih, rambut bergelombang, warna kecoklatan, tidak berketombe.
Muka : Bersih, tidak pucat, tidak ada cloasmagravidarum, tidak oedema, tidak ikterus.
Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih, tidak ada sekret, tidak strabismus, daya akomodasi mata kuat..
Hidung : Bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip, tidak ada PCH.
Mulut dan gigi : Bibir lembab, tidak stomatitis, tidak labisckizis dan palatoskizis, lidah bersih, tidak epulis.tidak ada caries gigi, tidak ada gigi palsu, tidak ada tonsilis.
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen, tidak OMP.
Leher : Bersih, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembendungan vena jugularis.
Axilla : Simetris, bersih, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Mamae : Simetris, bersih, hyperpigmentasi areola mammae, papilla mammae menonjol, payudara membesar, tidak ada pembesaran kelenjar Montgomery.

Abdomen : Tidak ada lesi, tidak terdapat linea alba, ada linea nigra, tidak ada striae, pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan.
Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang.
Genetalia : tidak dilakukan
Anus : tidak dilakukan
Ekstremitas atas : Simetris, tidak ada kelainan gerak, tidak ada kelainan jumlah jari,tidak sindaktil, tidak polidaktil, tidak brakidaktil, tidak ada lesi.
Ekstremitas bawah : Simetris, tidak ada kelainan gerak, tidak sindaktil, tidak polidaktil, tidak brakidaktil, tidak ada kelainan jumlah jari, tidak terdapat varises.
b. Palpasi
Kepala : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
Muka : Tidak oedem.
Mata : Tidak oedem palpebra.
Hidung : Tidak ada polip.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan tidak ada pembendungan vena jugularis.
Mammae : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, putting susu menonjol, kolostrum sudah keluar +/-.
Abdomen :
Leopold I : TFU 4 jari di bawah px (31 cm), bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
Leopold II : bagian perut ibu sebelah kanan teraba panjang, datar, keras seperti papan (PUKA) dan bagian kiri perut ibu teraba bagian terkecil janin.
Leopold III : bagian terendah janin teraba bulat, keras dan melenting ( kepala ), belum masuk PAP.
Leopold IV : -
TBJ : (MD-11)x155= (31–12)x155 = 2945 gram.
Mc. Donald : 31 : 3,5 = ± 8 bulan

Ekstremitas atas : Tidak ada oedem.
Ekstremitas bawah : Tidak ada oedem, tidak varises.

c. Auskultasi
Dada : Tidak ada wheezing dan ronchi.
Abdomen : DJJ  (11–11–12) x 4 =136 x/menit, punctum maximum kanan perut ibu.

d. Perkusi
Reflek patella : +/+
4. Pemeriksaan panggul luar
Distansia spinarum : 24 cm
Distansi cristarum : 25 cm
Conjugata externa : 18 cm
Lingkar panggul : 89 cm
5. Pemeriksaan penunjang
Hasil laboratorium :
- Hb : 11 gr%
- Albumin : negatif
- Reduksi : negatif




3.2 Identifikasi Diagnosa, Masalah dan Kebutuhan
Diagnosa : Ny. “A” GI P00000 UK 34 minggu, tunggal, hidup, intrauteri, letak kepala, kesan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik dengan KEK.
DS : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang keempat dengan usia kehamilan 8 bulan.
DO : - Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- HPHT : 27-11-2009
- HPL : 04-09-2010
- TTV
Tensi : 110/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36 oC
RR : 20 x/ menit
- LILA : 22 cm
- Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Mammae : Simetris, bersih, ada hyperpigmentasi areola mammae, papila mammae menonjol, payudara membesar.
Abdomen : Pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan, tidak ada lesi, terdapat linea alba, linea nigra, striae livide.
Palpasi
Mammae : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, putting susu menonjol.
Abdomen :
Leopold I : TFU 4 jari di bawah px (31 cm), bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
TBJ : (MD-12) x 155= (31–12) x 155 = 2945 gram.
Mc. Donald : 31 : 3,5 = ± 8 bulan
Leopold II : Bagian kanan teraba keras, panjang seperti papan (PUKA), bagian kiri teraba bagian terkecil janin (ekstremitas).
Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, keras, melenting (kepala), kepala belum masuk PAP.
Leopold IV : -
Genetalia : Tidak ada oedem, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini dan skene.
Auskultasi
Abdomen : DJJ  (11–11–12) x 4 = 136 x/menit, punctum maximum di perut ibu sebelah kanan di bawah pusat, bising usus : 5 x/menit.

3.3 Antisipasi Masalah Potensial
- KEK berat
- Anemia
- BBLR / KMK

3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
- Pemberian nutrisi yang adekut
- Pemberian tablet Fe


3.5 Intervensi
Diagnosa : Ny. “A” GIP00000 UK 34 minggu, tunggal, hidup, imtrauteri, letak kepala, kesan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik dengan KEK.
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 X 30 menit diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami tentang kehamilannya.
Kriteria hasil : - Ibu dapat memahami penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan.
- Ibu dapat mengulangi penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan.
- Ibu dapat menjawab pertanyaan dari nakes.


Intervensi
1. Lakukan pendekatan secara terapeutik dengan pasien dan keluarga.
Rasional : Dengan pendekatan terapeutik akan terbina hubungan baik antara pasien, keluarga dan petugas.
2. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan kehamilanya yang telah dilakukan.
Rasional : Dengan penjelasan diharapkan ibu dapat mengerti tentang keadaan kehamilannya saat ini.
3. Anjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi kerja berat dan untuk istirahat cukup ± 10 jam/hari.
Rasional : Dengan pekerjaan yang ringan dan istirahat yang cukup akan membantu relaksasi otot-otot.
4. Jelaskan ibu untuk tetap mengkonsumsi makan makanan yang bergizi seimbang dan berkalori tinggi.
Rasional : Dengan makanan yang bergizi seimbang dan berkalori tinggi dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dan perkembangan janin.
5. Anjurkan ibu untuk minum tablet Fe (90 tablet (1x1) secara rutin selama kehamilan.
Rasional : Zat besi sangat dibutuhkan untuk pembentukan darah, pada saat hamil kebutuhan zat gizi meningkat untuk menjaga kesehatan ibu dan mencegah terjadinya anemia pada kehamilan dan nifas.
6. Jelaskan mengenai tanda-tanda persalinan.
Rasional : apabila ada tanda-tanda persalinan, keluarga akan segara membawa ibu ke RS atau bidan.
7. Jelaskan pada ibu untuk kontrol 2 minggu lagi.
Rasional : mengenali secara dini komplikasi yang akan terjadi.


8. Jelaskan pada ibu akibat dari KEK pada ibu hamil.
Rasional : menjaga dan meningkatkan kondisi kesehatanya serta ibu mau mengkonsumsi makanan yang banyak mengandun g kalori tinggi.
9. Jelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan TM III.
Rasional : mengetahui tanda bahaya kehamilan sehingga segera datang ke nakes.

3.6 Implementasi
Tanggal : 27 Juli 2010
Jam : 09.00 WIB
1. Jam 09.00 WIB
Melakukan kpendekatan kepada klien untuk menciptakan hubungan yang baik dengan jalan 3 S yaitu senyum, salam dan sapa..
2. Jam 09.05 WIB
Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
TTV : TD : 110/80 mmHg
N : 80 X/menit
S : 36 0C
RR : 20 X/menit
Keadaan umum janin baik, terdengar DDJ + ( 11+11+12) x 4 = 136 X/menit di puctum maximum kanan perutibu di bawah pusat, bagian terbawah kepala tetapi belum masuk PAP.
3. Jam 09.10 WIB
Menganjurkan ibu agar istirahat cukup, siang minimal 1 jam dan malam minimal 8 jam.
4. Jam 09.15 WIB
Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalori dan banyak mengandung protein selain itu juga ajurkan ibu untuk mengkonsumsi vit B12 , mineral dan zat besi.

5. Jam 09.17 WIB
Menjelaskan pada ibu untuk minum Fe secara rutin 1 X 1 sehari, diminum sebelum tidur karena ini bisa mengurangu rasa mual. Diminum dengan air putih atau jus jeruk dan jangan di minum dengan teh, susu atau kopi karena itu akan mengganggu proses penyerapan zat besi dalam tubuh.
6. Jam 09.19 WIB
Menjelaskan pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan TM III, yaitu.
- Perdarahan pervaginam yaitu keluar darah dari vagina yang bisa disebabkan oleh solusio plasenta ( plasenta lepas sebelum janin lahir ) atau plasenta previa ( plasenta letak rendah ).
- KPD ( Ketuban Pecah Dini ) yaitu keluarnya air ketuban/ cairan yang banyak dari vagina sebelum waktunya.
- Pergerakan janin berkurang dari yang biasanya, normalnya bergerak 10 kali dalam 10 jam.
- Pre Eklamsi Berat ( PEB )
 Tekanan darh > 160/ 100 mmHg
 Protein urine +3 atau +4
 Oedema anarsaka atau oedema seluruh tubuh.
- Eklamsi, yaitu PEB disertai kejang.
7. Jam 09.21 WIB
Menjelasan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan, yaitu antara lain:
- Kontraksi/ his yang teratur timbul semakin sering dan lama.
- Keluar lendir bercampur darah dari alt kelaminnya.
- Keluar cairan ketuban dari alal kandungnya.
8. Jam 09.25 WIB
Memberikan penjelasan pada ibu untuk control ulang 2 minggu lagi atau bila ada keluhan atau bila ada tanda-tanda persalinan.
9. Jam 09.30 WIB
Menjelaskan pada ibu tentang akibat KEK yang dialaminya seperti bisa menyebabkan prematur dan BBLR ( Berat Bayi Lahir Rendah ).

3.7 Evaluasi
Tanggal : 27 Juli 2010 Jam : 09.35 WIB
Diagnosa : Ny. “A” GIP00000 UK 34 minggu, tunggal, hidup, intrauterin, letak kepala, kesan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik dengan KEK.
S : Ibu mengatakan sudah mengerti penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan.
O : - Ibu bisa menjelaskan kembali apa yang telah dijelaskan oleh tenaga kesehatan.
- Ibu dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh tenaga kesehatan.
A : Ny. “A” GIP00000 UK 34 minggu, tunggal, hidup, intrauterin, letak kepala, kesan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik, tujuan tecapai.
P : Intervensi dilanjutkan di rumah
- Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup ± 10 jam/ hari.
- Menganjurkan ibu untuk mengurangi pekerjaan yang berat.
- Menganjurkan ibu untuk pergi ke petugas kesehatan apabila ada tanda-tanda bahaya kehamilan, yang sudah disebutkan tadi.
- Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan, seperti:
a. Keluar lendir bercampur darah dari alat kelamin.
b. Ada kontraksi uterus atau kenceng-kenceng minimal 2 kali dalam 10 menit.
c. Keluar cairan bening dari vagina ( ketuban ).
- Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi atau bila ada keluhan.





BAB IV
PENUTUP


4.1 Kesimpulan
Setelah asuhan kebidanan pada Ny. “A” GIP00000 UK 34 minggu, tunggal, hidup, intrauterin, letak kepala, kesan jalan lahir normal, KU ibu dan janin baik. Diperoleh data obyektif TTV : tensi : 110/80 mmHg, nadi : 80x/menit, suhu : 36oC, RR : 20x/menit, hiperpigmentasi areola mammae, putting susu menonjol, terdapat linea nigra, tidak ada linea alba dan tidak ada strie.
Abdomen :
Leopold I : TFU 4 jari di bawah px (31 cm), bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
TBJ : (MD-12)x155= (31–12)x155 = 2945 gram.
Mc. Donald : 31 : 3,5 = ± 8 bulan
Leopold II : Bagian kanan teraba keras, panjang seperti papan (PUKA), bagian kiri teraba bagian terkecil janin (ekstremitas).
Leopold III : Bagian terendah janin teraba bulat, keras, melenting (kepala), kepala belum masuk PAP.
Leopold IV : -
Antisipasi masalah potensial tidak ada. Identifikasi kebutuhan segera tidak ada. Intervensinya pendekatan pada pasien dan keluarga, beritahu pada ibu tentang hasil pemeriksaan, lakukan pendekatan terapeutik pada klien, beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan. Jelaskan pada ibu tentang bahaya kehamilan TM III.
Implementasi dilakukan petugas kesehatan segera kolaborasi dan diteruskan pasien di rumah sendiri sebagai penanganan diri agar tidak terjadi komplikasi. Setelah intervensi dilaksanakan dievaluasi dan diperoleh hasil yaitu ibu dapat beradaptasi dengan kehamilannya di trimester III sehingga ibu merasa nyaman dengan kehamilannya.

4.2 Saran
4.2.1 Bagi Pasien
Agar klien selalu bisa bekerja sama dengan tenaga kesehatan sehingga dalam melakukan perawatan, pengobatan dapat dilakukan dengan baik dan terjalin hubungan kooperatif.
4.2.2 Bagi Mahasiswa
Agar dapat belajar sesuai teori sehingga memiliki pengetahuan keterampilan dan sikap yang baik.
4.2.3 Bagi Petugas
Agar petugas dalam melaksanakan tugasnya dapat dengan cermat dan teliti sehingga dapat tercapai pelayanan yang memadai.
4.2.4 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan kepustakaan bagi yang membutuhkan asuhan kebidanan dan perbandingan pada penanganan antenatal care












DAFTAR PUSTAKA


Gunawan, A. 2001. Gizi gan Kehamilan. CMP: Jakarta

Manuaba, Ida Bagus Gde, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandung dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta; EGC.
Mochtar Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri Edisi 2, Jilid I. Jakarta; EGC.
Sastrawinata, Sulaiman, 1998. Obstetric Fisiologi. Bandung; Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Prawirohardjo, Sarwono, 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta; YBP-SP.




ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “A” GI P00000
UMUR KEHAMILAN 34 MINGGU
DI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
HUSADA JOMBANG











Di susun oleh:
PARAMITHA SARI FAMUZI
2008.010.827

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA JOMBANG
PROGRAM STUDY D-III KEBIDANAN
JOMBANG
2010




LEMBAR PENGESAHAN

asuhan kebidanan pad any. “A” G1 P00000 usia kehamilan 34 minggu di sekolah tinggi ilmu kesehatan husada jombang.

Dibuat dan disusun sebagai tugas uhap II ( ANC ) oleh:
Nama : PARAMITHA SARI FAMUZI
NIM : 2008.010.827

Telah disyahkan dan disetujui pada:
Hari :
Tanggal :

Penguji I Penguji II



Dra. Soelijah Hadi, M.Kes.M.M Zeny Fatmawati, S.S.T

Tidak ada komentar:

Posting Komentar